Halaman
291
Bab 14 Ekosistem
291
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini,
kamu diharapkan dapat:
1. menentukan komponen
penyusun ekosistem dan
saling hubungan antar
komponen;
2. mengidenti
fi
kasi pentingnya
keanekaragaman makhluk
hidup dalam pelestarian
ekosistem;
3. memprediksi pengaruh kepa-
datan populasi manusia
terhadap lingkungan;
4. mengaplikasikan peran
manusia dalam pengelolaan
lingkungan hidup untuk
mengatasi pencemaran dan
kerusakan lingkungan .
EKOSISTEM
Peta Konsep
BAB 14
Komponen dalam
Ekosistem
EKOSISTEM
Satuan-Satuan
dalam Ekosistem
Hubungan
Antarkomponen
dalam Ekosistem
Pentingnya
Keanekaragaman
Makhluk Hidup
dalam Pelestarian
Ekosistem
Biotik
Abiotik
Tanah
Air
Udara
Cahaya Matahari
Gravitasi
Suhu Temperatur
Konsumen
Pengurai
Autotrof
Heterotrof
Lingkungan
Abiotik
Lingkungan
Biotik
Rantai
Makanan
Produsen
Ekosistem
Biosfer
Jaring-Jaring
Makanan
Piramida
Makanan
Individu
Populasi
Komunitas
015 bab 14.indd 291
7/18/2008 7:49:13 PM
292
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
292
Gambar apakah itu? Pemandangan seperti gambar di atas sudah menjadi pemandangan
yang biasa di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Aceh. Coba kamu renungkan,
apakah yang menjadi penyebab banjir? Masalah apa yang akan ditimbulkannya? Dapatkah
kita mengembalikan ekosistem kota Jakarta dan kota lain agar bebas banjir?
Masalah-masalah tersebut ”menggoda” kita untuk segera mencari jalan keluar agar
dampak negatif dan kerusakan ekosistem dapat diatasi.
Pernahkah kamu berpikir mengapa saat ini Indonesia sering dilanda banjir? Banjir
tidak hanya menggenangi kota-kota besar, tetapi juga sudah menggenangi kawasan yang
dulunya merupakan area hutan. Apakah pengalihan lahan penyerapan air menjadi lahan
perumahan dapat menyebabkan banjir? Untuk menjawab permasalahan tersebut, mari
kita perhatikan lingkungan di sekitarmu. Perhatikan halaman rumahmu! Ada berbagai
macam organisme, seperti rumput, burung, pohon, kupu-kupu, bukan? Di lingkungan
terdapat juga daun kering, tanah, air, dan sinar matahari. Gambaran di atas menunjukkan
bahwa organisme-organisme tersebut saling berinteraksi dengan organisme lain dan
lingkungan di dalam ekosistem. Apakah ekosistem itu? Apakah ekosistem dapat
mengalami kerusakan? Mari kita pelajari bersama.
Gambar 14.1 Banjir Di Kota Besar
Sumber Gambar:
www.cdu.edu.au
(2008)
015 bab 14.indd 292
7/18/2008 7:49:13 PM
293
Bab 14 Ekosistem
293
Kata-Kata Kunci
(Key Words)
abiotik
biotik
individu
populasi
komunitas
ekosistem
interaksi
A. Komponen Ekosistem
Perhatikan Gambar 14.2. Gambar apakah itu? Gambar itu menun-
jukkan salah satu contoh ekosistem kebun. Dalam ekosistem ter-
sebut, dapatkah kamu menyebutkan makhluk hidup dan benda tak
hidup yang ada di dalamnya? Pohon pisang, rumput, ulat, bahkan
jasad renik yang tidak tampak oleh mata telanjang merupakan
makhluk hidup. Makhluk hidup itu yang disebut komponen biotik (
bio
= hidup). Tanah, udara, air, cahaya matahari termasuk komponen
abiotik (
a
= tidak,
bio
= hidup). Apakah peran kedua komponen itu
dalam ekosistem?
1. Komponen Abiotik
Marilah kita mulai dengan tempat hidup suatu tumbuhan, yaitu
tanah. Tanah terdiri dari butiran-butiran tanah yang mengandung
unsur hara/unsur anorganik dan bahan organik. Tanah gembur yang
banyak rongga udara akan mempermudah akar tumbuhan mendapat
makanan. Kebutuhan makanan tidak hanya diperoleh dari dalam
tanah, tetapi juga dari udara yang mengandung oksigen, nitrogen,
hidrogen dalam bentuk uap air dan karbondioksida. Gas karbon
dioksida digunakan tumbuhan dalam proses fotosintesis. Oksigen
yang dihasilkan dari proses ini dikeluarkan ke udara bebas untuk
respirasi makhluk hidup.
Tahukah kamu, bahwa sebagian tubuh kita dan makhluk hidup
lainnya terdiri atas air? Dari manakah air diperoleh? Coba perhatikan
Gambar 14.3 (halaman 302).
Gambar 14.2 Contoh Ekosistem
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
015 bab 14.indd 293
7/18/2008 7:49:15 PM
294
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
294
Sinar matahari menguapkan air, dan uap air pada ketinggian
tertentu membentuk awan. Suhu dingin menyebabkan awan berkon-
densasi menjadi embun yang pada akhirnya turun sebagai hujan
di atas permukaan tanah maupun di sungai dan mengalir ke laut.
Air meresap ke dalam tanah sebagai air tanah kemudian diserap
tumbuhan. Air diperlukan semua organisme untuk berlangsungnya
proses-proses dalam tubuh.
Sinar matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan
untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan zat makanan. Zat
makanan merupakan energi kimia yang dibutuhkan oleh semua
organisme untuk menghasilkan energi untuk melakukan proses-
proses kehidupannya.
2. Komponen Biotik
Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup yang terdapat dalam
ekosistem. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen,
dan dekomposer atau pengurai.
a. Produsen
Tumbuhan hijau mampu memanfaatkan cahaya matahari untuk
menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis, sehing-
ga disebut sebagai produsen. Organisme yang dapat membuat
makanan sendiri disebut organisme autotrof. Gambaran reaksi
kimia proses fotosintesis adalah sebagai berikut.
Gambar 14.3 Siklus Air
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
6 CO
2
+ 6 H
2
O
C
6
H
12
O
6
+ 6 O
2
(karbon dioksida) (air) (zat makanan) (oksigen)
Klorofil
matahari
Zat makanan yang terbentuk merupakan energi kimiawi yang
tersimpan pada bagian daun, batang, akar atau buah. Hasil fotosintesis
lainnya adalah berupa oksigen dilepas ke udara bebas dan digunakan
015 bab 14.indd 294
7/18/2008 7:49:16 PM
295
Bab 14 Ekosistem
oleh makhluk hidup lainnya. Agar kamu lebih paham mengenai hasil
dari proses fotosintesis, mari kita lakukan kegiatan berikut.
Kegiatan Ilmiah 14.1
Fotosintesis
Tujuan
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum
Alat dan Bahan
1.
Daun yang masih berada di pohon 7.
Penjepit kertas
2.
Kertas karbon atau
aluminium foil
8. Gelas beaker kecil
3.
Air
9. Lampu spiritus dan korek api
4.
Alkohol
10. Pinset
5.
Larutan iodium
11. Cawan petri
6.
Tungku kaki tiga
12. Gelas beaker ukuran sedang
Petunjuk Kerja
1.
Tutuplah permukaan tengah daun dengan kertas karon atau
alumunium foil
, kemudian jepitlah
dengan penjepit kertas. Lakukan kegiatan ini satu hari sebelum pengamatan dilakukan.
2.
Hari berikutnya, ambillah daunmu dan lepaskanlah kertas penutupnya.
3.
Panaskan air untuk merebus daun itu. Hati-hati saat memanaskan.
4.
Rebuslah daun itu hingga layu kemudian tiriskan.
5.
Panaskan air untuk memanaskan alkohol. Perhatikan, alkohol adalah zat yang mudah terba-
kar sehingga diperlukan teknik khusus untuk memanaskannya. Masukkan alkohol ke dalam
gelas beaker kecil. Rebuslah alkohol tersebut dalam air panas. Ingat selalu berhati-hati.
6.
Masukkan daun yang telah direbus sebelumnya. Rebus hinggga daun berubah warna
kemudian tiriskan.
7.
Letakkan daunmu di atas cawan petri, tetesilah dengan larutan iodium.
8.
Amatilah perubahan yang terjadi kemudian catatlah.
Pertanyaan
1.
Mengapa sebelum dilakukan percobaan daun harus ditutup?
2.
Mengapa daun harus direbus dengan air? Jelaskan dengan pendekatan sel.
3.
Apakah kegunaan alkohol dalam proses itu?
4.
Bagaimanakah warna daunmu setelah ditetesi yodium? Mengapa hal itu dapat terjadi?
5.
Hasil fotosintesis yang berupa apakah yang teridenti
fi
kasi pada kegiatan ini?
Gambar 14.4 Proses Kegiatan
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Bagian daun yang
ditutupi kertas
aluminium/karbon
Air panas
daun
lugol
tabung reaksi
alkohol
lampu spirtus
015 bab 14.indd 295
7/18/2008 7:49:20 PM
296
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
b. Konsumen
Manusia dan hewan termasuk dalam golongan konsumen kare-
na keduanya tidak dapat membuat makanan sendiri. Konsumen
disebut juga organisme heterotrof, artinya organisme yang
tergantung organisme lain untuk mendapatkan makanan.
Berdasarkan jenis makanannya, organisme yang mendapatkan
makanan dari tumbuhan saja disebut herbivora, organisme
yang hanya makan hewan disebut karnivora. Organisme yang
mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun hewan disebut
omnivora. Coba kamu sebutkan contohnya.
c.
Dekomposer atau Pengurai
Apa yang terjadi pada sisa-sisa bagian pohon yang tumbang/
mati setelah 1 minggu, 1 bulan atau lebih? Di permukaan ba-
tang tanaman yang mati akan terlihat jamur maupun bakteri
yang melakukan pembusukkan. Di sinilah nampak peran dari
dekomposer atau pengurai dalam menguraikan zat organik yang
terdapat pada makhluk hidup yang sudah mati menjadi zat yang
lebih sederhana, seperti mineral atau zat organik lain. Makhluk
hidup yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur
sapro
fi
t. Zat mineral atau zat hara hasil penguraian meresap
ke dalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubungan
timbal balik yang harmonis antarkomponen biotik dan abiotik.
Gambar 14.5 Jamur, Contoh
Organisme Pengurai
Sumber Gambar: Microsoft
Encarta 2005
Diskusikan 14.1
Di dalam suatu ekosistem teradapat produsen, konsumen, dan pengurai.
1. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan karnivora) jika produsen bertambah?
2. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan karnivora) jika produsen berkurang?
3. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora jika populasi herbivora bertambah?
4. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora jika populasi herbivora berkurang?
Semula produsen, herbivora, dan karnivora berada pada jumlah
tertentu. Tumbuhan sebagai produsen merupakan komponen yang
jumlahnya terbanyak. Selama tidak terjadi sesuatu yang mengubah
lingkungan, maka organisme dalam eksosistem tidak mengalami
perubahan. Perubahan jumlah organisme yang tidak terkendali akan
membahayakan organisme itu sendiri. Oleh karena itu, dalam kehidup-
an ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau usaha agar
berada dalam suatu keseimbangan.
Asah Kemampuan 2.1
1.
Apakah yang dimaksud ekosistem?
2.
Sebutkanlah dua komponen penyusun ekosistem beserta contohnya.
015 bab 14.indd 296
7/18/2008 7:49:21 PM
297
Bab 14 Ekosistem
B. Satuan-Satuan dalam Ekosistem
Perhatikan kebun sekolahmu. Kamu mungkin akan menemukan
semut yang berderet, tanaman rumput yang bergerombol, ada juga
satu tumbuhan
bougenvile
yang tumbuh dengan suburnya. Semut
yang berderet, sebatang pohon, dan kesatuan antara keduanya dalam
suatu lingkungan merupakan satuan dalam ekoistem. Dalam eko-
sistem dikenal juga satuan-satuan ekosistem yang terdiri dari individu,
populasi, dan komunitas. Tahukah kamu, apa perbedaannya?
1. Individu
Seekor kuda Zebra yang berdiri sendiri mampu memenuhi kebu-
tuhannya secara mandiri, disebut dengan individu. Jadi, individu
adalah satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi
Gambar 14.6 Individu Zebra
Sumber Gambar:
http://www.dailyfacts.org
(2008)
Gambar 14.7 Sekelompok Zebra
Sumber Gambar:
http://www.upload.wikimedia.com
(2008)
Gambar 14.7 menunjukkan sekumpulan kuda Zebra yang hidup
bersama dalam suatu daerah tertentu. Sekumpulan makhluk hidup
yang sejenis yang menempati suatu daerah tertentu dan dapat sa-
015 bab 14.indd 297
7/18/2008 7:49:24 PM
298
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
ling mengadakan interaksi disebut dengan populasi. Makhluk hidup
dikatakan sejenis apabila mereka mempunyai persamaan bentuk
tubuh dan mampu melakukan perkawinan yang dapat menghasilkan
keturunan fertil. Apakah kepadatan populasi dapat dihitung? Mari
kita lakukan kegiatan berikut.
Kegiatan Ilmiah 14.2
Kepadatan Populasi
Tujuan
Menghitung kepadatan populasi di lingkungan sekitar
Alat dan Bahan:
1.
Bingkai kuadrat 1
s
1 m (jika tidak ada, kamu dapat menggunakan tali ra
fi
a sepanjang
5 meter)
2. Patok
3.
Alat tulis
Petunjuk Kerja
1.
Amatilah halaman berumput/lingkungan sekitar sekolah.
2.
Letakkan bingkai kuadratmu di atas permukaan tanah yang akan kamu amati. Jika
kamu tidak memiliki bingkai kuadrat, kamu dapat membatasi area pengamatanmu
dengan membuat petak berukuran 1
s
1 m dengan tali ra
fi
a.
3. Identi
fi
kasi komponen biotik yang ada di dalamnya. Masukkan data tumbuhan maupun
hewan yang kamu temukan ke dalam tabel.
4.
Tentukan kepadatan populasi tiap organisme yang kamu temukan.
5.
Ulangi kegiatan ini dengan membuat petak di tempat lainnya.
6.
Contoh tabel pengamatan adalah sebagai berikut.
Tabel 14.1 Kepadatan Populasi di Kebun Sekolah
No
Nama Organisme
Jumlah
Kepadatan Populasi
Populasi/Individu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan
1.
Berapa jumlah individu rumput yang hidup di dalam kuadrat?
2.
Bagaimanakah caramu menghitung kepadatan populasi itu?
015 bab 14.indd 298
7/18/2008 7:49:24 PM
299
Bab 14 Ekosistem
Berapa jumlah individu rumput yang hidup di dalam kuadrat?
Bila rumput dihitung ada 50 tanaman maka 50 individu rumput
tersebut disebut populasi rumput. Jika ukuran kuadrat yang digunakan
adalah 1 meter persegi, berarti kepadatan populasi rumput adalah 50
tanaman/1 m
2
. Apabila terdapat dua ekor belalang yang bersembunyi
di dalam areal kuadrat disebut populasi belalang, dengan kepadatan
populasi 2 ekor/1m
2
Jumlah individu sejenis
Kepadatan Populasi =
Satuan luas daerah tertentu
Coba kamu prediksi, apa yang terjadi bila kita mengamati
kembali kuadrat tersebut setelah 1 minggu atau 1 bulan. Apakah
rumput, belalang, dan semut jumlahnya tetap sama? Faktor yang
dapat menyebabkan perubahan kepadatan populasi adalah adalah
kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan makh-
luk hidup, yang meliputi kedatangan individu baru (imigrasi) dan
kepergian individu ke tempat lain (emigrasi).
Selain faktor di atas, masih adakah faktor lain yang mempengaruhi
perubahan kepadatan populasi? Bila terjadi perubahan musim dan
cuaca, apakah kepadatan populasi berubah?
3. Komunitas
Gambar 14.8 Contoh Komunitas
Sumber Gambar:
www.cs.berkeley.edu
Populasi rumput, populasi pohon, populasi kuda Zebra, populasi
semut, dan jerapah yang hidup bersama di lapangan rumput disebut
komunitas. Jadi, komunitas adalah kumpulan dari populasi-polulasi
yang berbeda dan hidup bersama di suatu tempat atau daerah
tertentu.
015 bab 14.indd 299
7/18/2008 7:49:25 PM
300
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Tempat di mana makhluk hidup itu berada disebut habitat.
Habitat tanaman rumput adalah tanah atau daratan. Tumbuhan mem-
peroleh garam mineral dan air dari tanah. Zat mineral tanah dapat
berasal dari daun tumbuhan yang gugur maupun sisa-sisa makanan
hewan yang diuraikan oleh bakteri pengurai dan terpadu dengan tanah
menjadi humus. Dengan demikian, makhluk hidup yang mendiami
suatu habitat selalu berhubungan, bahkan saling tergantung dengan
lingkungannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di
sekitar makhluk hidup. Kesatuan komunitas dengan lingkungannya
di mana terjadi hubungan timbal balik disebut ekosistem. Ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya disebut ekologi.
Batas ekosistem bervariasi. Ekosistem terbesar di bumi adalah
biosfer, yang disusun oleh seluruh eksosistem dari berbagai bagian
bumi. Ada bermacam-macam eksositem di antaranya eksositem
hutan, laut, sungai, rawa, dan pantai. Beberapa ekosistem buatan yang
sengaja dibuat manusia antara lain sawah, kolam, dan akuarium.
Asah Kemampuan 14.3
1.
Apakah perbedaan individu, populasi, dan komunitas?
2.
Organisme yang terdapat di dalam suatu komunitas saling berhubungan. Hubungan
antarorganisme ini dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme yang
membentuk komunitas tersebut. Bagaimana sifat hubungan antarorganisme ini dan apa
pengaruhnya?
C. Hubungan Antarkomponen Ekosistem
1. Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik dan
Abiotik
Sebelum mempelajari bab ini, mari kita lakukan kegiatan berikut.
Kegiatan Ilmiah 14.3
Ekosistem Buatan
Tujuan
Mengetahui pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik dalam suatu ekosistem
Alat dan Bahan
1.
Dua gelas beker ukuran besar 4. Ikan
2. Air 5. Jaring kecil
3. Es 6. Termometer
015 bab 14.indd 300
7/18/2008 7:49:25 PM
301
Bab 14 Ekosistem
Petunjuk Kerja
1.
Sediakan dua tabung kimia dan diisi dengan air dengan suhu yang sama, yaitu suhu air
dalam keadaan normal.
2.
Masukkan ikan percobaan ke dalam tabung 1. Ukurlah suhu air tabung tersebut, masuk-
kan ke dalam tabel pengamatan.
3.
Hitunglah berapa kali penutup insang membuka selama satu menit, kemudian catatlah.
4.
Masukkan es secara perlahan-lahan ke dalam tabung sampai suhu 10
o
C. Hitunglah
berapa kali penutup insang membuka selama satu menit.
5.
Dengan menggunakan jaring pindahkan ikan ke dalam tabung 2, secara perlahan-lahan
tambahkan air hangat sehingga suhu air menjadi 25
o
C, ukurlah suhu air. Hitunglah berapa
kali penutup insang membuka selama satu menit.
6.
Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
Pertanyaan
1.
Apakah pengaruh suhu terhadap kemampuan bernapas insang?
2.
Menurutmu, bagaimanakah pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik
dalam suatu ekosistem?
Perhatikan berbagai komponen yang menyusun ekosistem
akuarium. Tentunya kamu ingat peran masing-masing komponennya,
bukan? Tumbuhan dalam akuarium dan hewan yang ada dalam
akuarium, waktu bernapas mengambil oksigen yang terlarut dalam
air. Pernapasan hewan dan tumbuhan mengeluarkan CO
2
dan H
2
O
ke dalam air yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis
dengan bantuan cahaya matahari. Proses fotosintesis tersebut akan
Gambar 14.9 Akuarium adalah Salah Satu Contoh Ekosistem Air
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
015 bab 14.indd 301
7/18/2008 7:49:27 PM
302
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
menghasilkan makanan serta melepaskan O
2
ke air, yang diperlukan
oleh hewan maupun tumbuhan itu sendiri. Saling ketergantungan
antarkomponen ekosistem tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut.
Konsumen
Lingkungan
Produsen
Pengurai
Produsen tergantung pada lingkungan, konsumen tergantung
pada produsen, pengurai tergantung pada konsumen dan produsen,
sedangkan lingkungan tergantung pengurai.
Gambar 14.10 Skema Saling Ketergantungan Antarkomponen dalam Ekosistem
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Asah Jiwa Kewirausahaan
Tentunya kamu telah mengetahuai bahwa akuarium merupakan salah satu contoh eko-
sistem buatan. Cobalah kamu membuatnya secara berkelompok. Pilihlah alat dan bahan
yang kamu perlukan. Tentukan organisme yang akan kamu tempatkan di dalamnya.
Lengkapi pula dengan lingkungan abiotiknya. Selamat mencoba!
Tugas Proyek
Carilah informasi mengenai ekosistem air yang lain. Kamu dapat memaparkan tentang ekosistem air tawar,
ekosistem danau, sungai, laut, dan payau. Laporkan hasilnya kepada gurumu.
2. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Kehidupan
Coba perhatikan peristiwa makan memakan yang kemungkinan dapat
terjadi pada ekosistem sawah.
Gambar 14.11 Salah Satu Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
015 bab 14.indd 302
7/18/2008 7:49:28 PM
303
Bab 14 Ekosistem
Menunjukkan apakah Gambar 14.10 (halaman 310)? Coba
kamu ceritakan pada temanmu. Tumbuhan padi dimakan belalang.
Belalang dimakan katak, katak dimakan ular, dan ular dimakan bu-
rung elang. Akhirnya burung elang mati diuraikan oleh dekomposer
atau pengurai. Dari rantai makanan tersebut tumbuhan merupakan
produsen, belalang disebut konsumen tingkat I, katak sebagai kon-
sumen tingkat II. Ular sebagai konsumen tingkat III dan elang seba-
gai konsumen tingkat IV, berkedudukan sebagai konsumen puncak
(merupakan konsumen yang tidak dimakan lagi oleh konsumen lain).
Peristiwa di atas disebut rantai makanan dengan urutan tertentu,
yaitu produsen
→
konsumen tingkat I
→
konsumen tingkat II
→
konsumen tingkat III
→
konsumen tingkat IV. Pada rantai makanan
terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu tumbuhan
melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan
dimakan. Rantai makanan tidak terpisah satu sama lainnya, tetapi
saling berkaitan. Apakah padi hanya dimakan oleh belalang?
Coba perhatikan peristiwa makan dan dimakan di bawah ini.
Coba perhatikan gambar di atas. Tentukan ada berapa rantai
makanan yang terlihat pada gambar di atas dan sebutkan urutan rantai
makanan tersebut! Apakah rantai makanan yang satu dengan yang
lain saling berhubungan? Rantai makanan yang saling berhubungan
disebut jaring-jaring makanan. Peristiwa makan dan dimakan dalam
dunia kehidupan membentuk jaring-jaring kehidupan.
3. Energi dalam Ekosistem
Setiap kegiatan memerlukan energi. Dari mana makhluk hidup
memperoleh energi? Sumber energi untuk organisme adalah energi
kimia yang terdapat di dalam makanan. Makhluk hidup tidak mampu
menciptakan energi, melainkan hanya memindahkan dan meman-
faatkannya untuk beraktivitas.
Gambar 14.12 Jaring-Jaring Makanan
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
015 bab 14.indd 303
7/18/2008 7:49:30 PM
304
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Perpindahan energi berlangsung dari matahari ke tumbuhan
hijau melalui proses fotosintesis. Di sini energi cahaya diubah menjadi
energi kimia. Sewaktu tumbuhan hijau dimakan herbivora, energi
kimia yang tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke dalam tubuh
herbivora dan sebagian energi hilang berupa panas. Demikian juga
sewaktu herbivora dimakan karnivora. Oleh karena itu, aliran energi
pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang. Pergerakan
energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa aliran energi.
4. Tingkat Tropik dan Piramida Makanan
Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang
terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II,
dan seterusnya. Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati
tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua,
karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap
perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikut-
nya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga
jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang sema-
kin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida
ekologi/piramida makanan.
Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida jumlah yang
dilukiskan dengan jumlah individu. Piramida jumlah pada suatu
ekosistem menunjukkan bahwa produsen mempunyai jumlah paling
besar dan konsumen tingkat II jumlah lebih sedikit dan jumlah paling
sedikit terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Jika Gambar 14.13
(halaman 313) menggambarkan piramida jumlah makanan, padi
pada tingkat tropik pertama memiliki jumlah yang paling banyak.
Buatlah prediksi apa yang terjadi jika jumlah padi lebih sedikit dari
konsumen tingkat I atau konsumen tingkat II.
Gambar 15.13 Perpindahan Energi Berlangsung dari Matahari Ke Tumbuhan
Hijau
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Sinar
Matahari
Tumbuh
Herbivora
Konsumen Tk. I
Pengurai
Nutrisi
Anorganik
Panas
Siklus mineral
Aliran energi
Panas
Karnivora
Konsumen Tk. II
015 bab 14.indd 304
7/18/2008 7:49:30 PM
305
Bab 14 Ekosistem
5. Pola Interaksi
Perhatikan Gambar 14.15. Paku Simbar Menjangan menempel pada
batang pohon ketepeng. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya
interaksi antarorganisme. Tumbuhan paku mempunyai keuntungan
mendapatkan tempat hidup, pohon ketepeng tidak mendapatkan
keuntungan maupun kerugian dengan adanya tumbuhan paku. In-
teraksi seperti ini disebut komensalisme. Apakah bentuk interaksi
makhluk hidup yang lain? Mari kita pelajari bersama.
a. Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan
satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh
Epi
fi
t yang tumbuh pada tumbuhan inang. Tumbuhan anggrek
yang hidup menempel pada pohon (inang), memanfaatkan
inang hanya sebagai tempat
fi
sik untuk hidup. Tumbuhan inang
tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan adanya tumbuhan
anggrek.
b. Mutualisme
Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi
saling menguntungkan. Contoh umum mutualisme adalah pe-
nyerbukan yang dilakukan oleh serangga.
c.
Parasitisme
Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit
dan yang lain sebagai inang. Parasit memperoleh keuntungan
dari kehidupan bersama ini dengan mendapatkan bahan
makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan). Contoh hubun-
gan antara tumbuhan Beluntas (
Plucea indica
) dengan Tali putri
(
Cuscuta
).
Gambar 14.14 Piramida Makanan
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
Gambar 14.15 Epifit
Foto: Dokumentasi Penerbit
Gambar 14.16 Tali putri
sebagai Parasit pada
Tumbuhan
Foto: Dokumentasi Penerbit
Asah Kemampuan 14.3
Sebutkan pola-pola interaksi yang terjadi pada suatu ekosistem beserta contohnya masing-
masing.
Konsumen Puncak
Konsumen
Tk. II
Konsumen
Tk. I
Produsen
Konsumen
Tk. III
015 bab 14.indd 305
7/18/2008 7:49:31 PM
306
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
D. Manusia dan Lingkungan
Semakin meningkat jumlah populasi manusia, semakin banyak
pula sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi kebu-
tuhannya. Sumber daya alam apa sajakah yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia? Sumber daya alam
yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia adalah air bersih,
udara bersih, bahan pangan, dan ketersediaan lahan.
Naiknya kepadatan penduduk menyebabkan kebutuhan air dan
udara bersih meningkat. Di kota-kota besar pemenuhan kebutuhan
bahan baku air bersih dipenuhi dengan memanfaatkan sungai besar
yang melintasi kota. Air sungai yang melintasi kota berwarna cokelat
dan mengandung sampah, sehingga bila dikonsumsi sebagai air
bersih tanpa pengolahan yang memadai akan dapat menimbulkan
berbagai penyakit.
Kebutuhan udara bersih juga semakin sulit terpenuhi, hal ini
disebabkan berkembangnya industri dan padatnya lalu lintas kenda-
raan bermotor sebagai penghasil bahan pencemar yang cukup tinggi.
Masih rendahnya kesadaran lingkungan sering kali menyebabkan
manusia melakukan tindakan yang merugikan. Taman-taman kota
yang dulu banyak dijumpai sebagai paru-paru kota, area penahan
dan penyerap air sudah banyak yang beralih fungsi.
Mengingat kondisi air dan udara saat ini semakin kritis baik
kualitas maupun kuantitasnya, maka hal ini perlu segera diatasi.
Upaya untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan mem-
buat waduk atau bendungan dan penghijauan. Waduk atau bendung-
an merupakan tempat untuk mengelola air sungai dan berfungsi
sebagai bahan baku air bersih.
Kegiatan Ilmiah 14.4
Penjernihan Air
Cobalah kalian membuat rancangan instalasi penjernihan air menggunakan prinsip sedimen-
tasi dan
fi
ltrasi dengan menggunakan bahan kimia tawas dan bahan-bahan material seperti
pecahan genting, kerikil, pasir, ijuk, arang, atau bahan lain yang ada di sekitar kalian.
Kebutuhan dasar manusia lainnya adalah peningkatan kebu-
tuhan pangan dan pemukiman. Untuk kebutuhan pangan diperlu-
kan lahan pertanian. Ironisnya lahan pertanian berkurang karena
dipergunakan untuk pemukiman atau kepentingan yang lain. Hal ini
menunjukkan penggunaan tanah kurang memperhatikan prinsip-
prinsip keseimbangan lingkungan.
Kebutuhan pangan meningkat namun ketersediaan lahan
terbatas. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mening-
katkan teknologi pertanian dan usaha pemuliaan tanaman untuk
mendapatkan bibit unggul.
015 bab 14.indd 306
7/18/2008 7:49:31 PM
307
Bab 14 Ekosistem
E. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang RI No. 23 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang de-
ngan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk
manusia.
Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, tek-
nologi industri yang menggunakan mesin dan penebangan hutan
ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun
di sisi lain menimbulkan permasalahan lingkungan.
Gambar 14.18 Lumpur Lapindo Brantas, Fenomena Alam yang Langka
Sumber Gambar:
http://images.kompas.com
(2008)
Tokoh IPA
Gambar 14.17
Alfred Benhard Nobel
Sumber Gambar:
http://www.
sil.si.edu
(2008)
Alfred Benhard Nobel
Alfred Bernhard Nobel (1833 – 1896), adalah ahli kimia Swedia,
penemu dinamit (1867) dan bahan peledak lain yang lebih dahsyat.
Dia seorang pengusaha yang mendirikan pabrik nitro gliserin (bahan
peledak cair). Pada tahun 1864 ketika Nobel berumur 31 tahun,
pabrik itu meledak dan menewaskan lima orang termasuk adik
Nobel yang termuda bernama Emil. Dalam kesedihannya, dia selalu
mengadakan eksperimen untuk menjinakkan nitro gliserin. Pada
suatu hari kebetulan dia melihat nitro gliserin yang menetes pada
tanah berkapur yang disebut kiselgur atau tanah diatom. Dengan
kiselgur dan nitro gliserin, Nobel berhasil membuat dinamit yang
aman. Dia menjadi kaya raya dan dermawan. Sebagian hartanya
disumbangkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian
dunia sebagai hadiah Nobel.
015 bab 14.indd 307
7/18/2008 7:49:33 PM
308
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
1. Pengaruh Penebangan Hutan terhadap Kerusakan
Alam
Hutan merupakan habitat yang memiliki keanekaragaman hayati
(biodiversitas) yang cukup tinggi, di mana ada keberagaman eko-
sistem jenis dan variabilitas genetik binatang, tumbuh-tumbuhan, dan
mikroorganisme yang hidup di dalamnya saling berinteraksi dengan
lingkungan abiotiknya.
Menurut fungsinya, dibagi menjadi dua, yaitu hutan lindung dan
hutan pelestarian alam. Hutan lindung, merupakan suatu kawasan
hutan dengan keadaan sifat alam yang berkemampuan untuk meng-
atur tata air, mencegah erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan.
Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan
melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu serta menjamin stabilitas
tumbuhan dan hewan.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk memicu pemanfaatan
sumber daya alam tak terkendali dan mendorong pengalihan tata
guna lahan. Hutan kita telah dieksploitasi secara besar-besaran oleh
pengusaha pemegang HPH (Hak Pengusaha Hutan), pemegang izin
hak pemanfaatan hasil hutan (HPHH), pemegang izin pemanfaatan
kayu (IPK), dan lainnya yang semakin memperburuk kualitasnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya keru-
sakan hutan antara lain.
a.
Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon
sebagai pengganti (reboisasi) ditingkatkan.
b.
Perlu pengelolaan yang menjamin hasil yang terus menerus.
Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah
RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak
Lingkungan.
Gambar 14.19 Banjir
Sumber Gambar:
http://images.kompas.com
(2008)
015 bab 14.indd 308
7/18/2008 7:49:33 PM
309
Bab 14 Ekosistem
2. Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya
Mengatasinya
UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan ling-
kungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Ada dua sumber bahan pencemar.
a.
Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi
peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke
atmosfer dan menyebabkan udara tercemar.
b.
Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, peri-
kanan, industri, pertambangan, dan transportasi.
Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak
menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
Warta IPA
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida
adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini
tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan
pemanasan global, perubahan iklim.
W
W
a. Pencemaran Udara
Apabila kamu berdiri di tepi jalan yang dipenuhi kendaraan
bermotor, kamu akan melihat asap tebal berwarna hitam yang keluar
dari knalpot kendaraan bermotor. Apabila kita menghirup gas itu,
dada dapat menjadi sesak, mengapa demikian. Apakah pencemaran
udara pasti dapat ditangkap oleh indera? Tentu saja tidak, bahkan
seringkali tidak dapat ditangkap oleh indera. Perhatikan beberapa
macam zat pencemaran dan akibatnya pada tabel di bawah ini.
Tabel 14.2 Zat Pencemar, Sumber dan Akibatnya
Zat Pencemaran
Sumber dan Sifat
Akibat
Belerang oksida (SO
2
)
Gunung berapi, pembakaran minyak
bumi, batu bara, industri, dengan sifat
gas tidak berwarna, namun berbau
Sesak napas, bronkitis, kanker
tenggorokan, hujan asam, merusak
tanaman, cat menjadi kusam
015 bab 14.indd 309
7/18/2008 7:49:33 PM
310
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Karbon monoksida
(CO)
Pembakaran batu bara dan minyak
bumi, kendaraan bermotor, rokok,
industri dengan sifat tidak berbau,
tidak berwarna, beracun
Sakit kepala, sesak napas, asma,
kerusakan otak, kematian.
Nitrogen oksida (NOx)
Campuran pada bahan bakar kenda-
raan motor dan bersifat racun
Gangguan pernapasan, sakit ke-
pala, penyakit tenggorokan, hujan
asam
Partikel-partikel padat
(Pb)
Campuran pada bahan bakar kenda-
raan motor dan bersifat racun
Keracunan timbal (Pb), kerusakan
otak, penurunan daya tahan tubuh
Kloro
fl
uorokarbon
(CFC)
Pendingin,
spray, foam
, sifat gas tidak
berwarna
Penipisan lapisan ozon, efek rumah
kaca yang berdampak pada pema-
nasan global.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Beberapa contoh kejadian berikut ini merupakan dampak yang
dapat timbul akibat adanya polusi udara adalah sebagai berikut.
1) Hujan Asam (
Acid Rain
)
pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat
sedikit asam, hal ini karena adanya CO
2
di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO
2
dan NO
2
yang terkandung dalam asap pabrik maupun
kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam
dan menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu cairan maka
sifat asam semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi
embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah
apa yang disebut hujan asam.
Gambar 14.19 Skema Proses Terjadinya Hujan Asam
Sumber Gambar:
Biological Science I
(1997 : 328)
Beberapa efek hujan asam adalah sebagai berikut.
a)
melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien berharga dari tanah
sehingga tanah menjadi kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan;
Pencemar
utama
Pencemar lain, SO
2
,
NO
x
, hidrokarbon, dll.
NH
3
(dari
pupuk)
10—20 km
30 km
015 bab 14.indd 310
7/18/2008 7:49:34 PM
311
Bab 14 Ekosistem
311
c)
menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertum-
buhan sehingga merusak tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan
pH turun pada ekosistem tersebut;
e) bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
2)
Efek Rumah Kaca (
Green House Effect
)
Atmosfer adalah lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti
dan terikat pada bumi oleh gaya gravitasi bumi. Gas-gas atmosfer yang
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas rumah kaca.
Gas-gas tersebut adalah uap air (H
2
O), karbon dioksida (CO
2
), metana
(CH
4
), ozon (O
3
), dinitrogen oksida (N
2
O), dan yang lainnya. Tahukah
kamu, bagaimanakah terjadinya efek rumah kaca?
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida
(C0
2
) hasil proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan
batu bara) oleh industri, transportasi, dan dapat pula disebabkan
oleh kebakaran hutan yang sering terjadi.
Meningkatnya CO
2
di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer
bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang
keluar dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. Lapisan
CO
2
berfungsi sebagai re
fl
ektor terhadap panas dari bumi. Panas dari
bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi,
akibatnya bumi makin panas (
global warming
). Pengaruh lapisan CO
2
terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah kaca.
Warta IPA
Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18°C (1,33 ± 0,32°F)
selama seratus tahun terakhir. Dampak dari pemanasan global (
global warming
) adalah pencairan es di
kutub, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, perubahan iklim regional dan global, dan
perubahan siklus hidup
fl
ora dan fauna.
W
W
Gambar 14.21 Efek Rumah Kaca
Sumber Gambar:
ipcc-wg1.ucar-edu
(2008)
Matahari
Dipantulkan
Atmosfer
Bumi
Radiasi IR dari
permukaan bumi
Diserap
015 bab 14.indd 311
7/18/2008 7:49:34 PM
312
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
312
3) Penipisan Lapisan Ozon (O
3
)
Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, keba-
nyakan terdapat di lapisan stratosfer (ketinggian 20—35 km di atas
permukaan bumi). Bagian paling atas dari stratosfer, terdapat ozon
terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. Lapisan ozon terbentuk dari
interaksi antara radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di
stratosfer, merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi mem
fi
lter
radiasi ultraviolet B dari matahari.
Belajar IPA melalui Internet
Kamu dapat belajar materi ini dengan mengakses
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi
http://www.google.com/pencemaran
Menurut para ahli, kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh
lepasnya sejumlah zat kimia buatan dari permukaan bumi sampai ke
lapisan ozon. Di antara bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa
klro
fl
uorokarbon (CFC) yang mempunyai nama dagang freon.
Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan
dapat bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet
pada ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan
atom klorin. Atom yang dilepaskan ini akan mengikat satu atom
O sehingga molekul ozon (O
3
) menghasilkan O
2
. Pada setiap atom
Cl yang terbentuk diperkirakan dapat merusak 100.000 molekul
ozon sebelum atom ini rusak karena reaksi lain. Dengan demikian,
terjadilah pengurangan/perusakan lapisan ozon.
Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak
tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya meng-
akibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah terserang
katarak, matinya
fi
toplankton sehingga keseimbangan terganggu.
Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering,
proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan hasil
panen. Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat
dilakukan dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak
atau batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan
fi
lter untuk
menyaring CO
2
dari asap pembuangan pabrik.
b. Pencemaran air
Coba kamu perhatikan sungai-sungai yang mengalir di kotamu.
Apa yang kamu lihat? Air tampak keruh, bahkan ada yang hitam, bau
tidak sedap, dan penuh kotoran. Apakah itu tanda pencemaran air?
Tanda terjadinya gangguan kualitas air didasarkan pada pengamatan
secara
fi
sik, kimiawi, dan biologis.
015 bab 14.indd 312
7/18/2008 7:49:35 PM
313
Bab 14 Ekosistem
313
1)
Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu
air, perubahan rasa, bau, dan warna air.
2)
Kimiawi, mendasarkan pada zat kimia logam maupun non logam
yang terlarut dan perubahan pH.
3)
Biologis, yaitu berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam
air.
Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfa-
atkan dan menjadi penyebab timbulnya penyakit. Secara garis besar
dikenal dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan, yaitu:
a)
zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertum-
buhan mikroorganisme;
b)
materi-materi yang bersifat racun, sehingga membunuh organ-
isme yang hidup dalam perairan.
Polutan yang memperkaya perairan umumnya berupa limbah
organik termasuk sisa-sisa bahan makanan yang dibuang oleh manu-
sia. Limbah yang terkandung dalam air tersebut dapat membusuk se-
hingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada air. Proses
pembusukan limbah oleh dekomposer membutuhkan banyak oksi-
gen, sehingga kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhluk
hidup lainnya menjadi berkurang. Limbah organik yang mengalami
penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang pertum-
buhan mikroorganisme lain, seperti ganggang. Proses memperkaya
air dengan zat makanan tersebut dinamakan
eutro
fi
kasi
. Diantara
mikroorganisme di dalam air ada kemungkinan ikut berkembangnya
bakteri patogen yang dapat menimbulkan suatu penyakit.
Materi-materi yang bersifat racun umumnya dihasilkan industri
kimia, seperti pestisida. Pemakaian pestisida yang berlebihan
menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh
tanaman. Apabila terjadi hujan maka pestisida tersebut terbawa
aliran air menuju ke sungair. Bahan pestisida di dalam air sulit untuk
dipecahkan oleh mikroorganisme, bahkan berlangsung dalam waktu
yang cukup lama. Dalam pemakaian bahan insektisida seringkali
dicampur dengan senyawa minyak bumi, sehingga air yang terkena
bahan buangan pemberantas hama ini permukaannya tertutup
lapisan minyak. Hal ini menyebabkan turunnya kandungan oksigen
dalam air.
Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT
(Dichloro Diphenil
Trichloroetan)
disebut
biological magni
fi
cation
yaitu pelipatangandaan
bahan pencemar oleh organisme yang tingkatannya lebih tinggi.
Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat
terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan
terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi
DDT di dalam tubuh makin besar. Akumulasi DDT terbesar terdapat
pada konsumen tingkat terakhir. Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat
dikeluarkan oleh tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
015 bab 14.indd 313
7/18/2008 7:49:35 PM
314
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
314
Bagaimana bila ikan besar tersebut dimakan oleh manusia?
Dapatkah pestisida terakumulasi dalam tubuh manusia? Tubuh
manusia juga dapat mengakumulasi, namun karena bahan makanan
manusia lebih bervariasi maka pelipatannya tidak seperti rantai
makanan ikan tersebut. Manusia yang makan ikan yang tercemar
DDT dapat mengalami keracunan, karena DDT ini sifatnya sukar
terurai. Menurut penyelidikan, pengaruhnya terhadap tubuh manusia
adalah tidak berfungsinya hati sebagai penyaring zat racun yang
masuk dalam tubuh dan juga gangguan jaringan saraf dengan gejala
kelelahan, kejang sampai timbul kelumpuhan.
c.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan
sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam
tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Hal tersebut mengakibatkan
produktivitas tanah akan berkurang. Adapun bahan yang mudah
terurai lebih menguntungkan karena setelah diuraikan oleh mikroor-
ganisme menjadi bahan yang mudah menyatu dengan tanah tanpa
menimbulkan pencemaran. Dampak langsung akibat limbah yang
dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan ko-
tor. Dampak yang tidak langsung di antaranya tempat pembuangan
limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab
penyakit seperti pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah.
Gambar 14.23 Incenator,
Alat untuk Membakar
Sampah yang Tidak Dapat
di Daur Ulang
Sumber Gambar: Microsoft
Encarta 2005
Gambar 14.24 Sampah yang Tidak Segera Diproses dapat Menimbulkan
Berbagai Dampak Negatif
Foto: Dokumen Penerbit
Air
plankton
(kadar DDT
264
s
kadar
dalam air)
Ikan kecil
herbivora
(kadar DDT
500
s
kadar
dalam air)
ikan
karnivora
(kadar DDT
140.000
s
kadar dalam
air)
Gambar 14.22 Skema Akumulasi DDT pada Makhluk Hidup
Sumber Gambar: Dokumentasi Penerbit
015 bab 14.indd 314
7/18/2008 7:49:36 PM
315
Bab 14 Ekosistem
315
Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan
untuk memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut.
Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi
kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat didaur
ulang (dimanfaatkan kembali) disajikan dalam Tabel 6.3.
Tabel 14.3 Pemanfaatan Berbagai Limbah melalui Proses Daur Ulang
Limbah
Pemanfaatannya Kembali
Kertas
Dibuat bubur pulp lagi untuk bahan kertas
Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi bahan isolasi
Bahan organik
Dibuat kompos untuk pupuk tanaman
Tekstil/pakaian bekas
Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi, bahan isolasi
Gelas
Dihancurkan untuk digunakan lagi sebagai
bahan pembuat gelas baru
Dihancurkan dan dicampur aspal untuk
pengeras jalan
Dihancurkan dan dicampur pasir dan batu
untuk pembuatan batu semen
Logam
Dicor kembali sebagai bahan baku untuk
logam
Karet, kulit, dan plastik
Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi, isolasi
3. Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
Di dalam proses pembangunan muncul berbagai masalah lingkungan
yang semakin kompleks. Beberapa usaha menanggulangi masalah-
masalah lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara.
a.
Melaksanakan program-program penyelamatan lingkungan
hidup, antara lain usaha rehabilitasi daerah aliran sungai
(DAS), reboisasi lahan-lahan kritis, menjaga kelestarian hutan,
perbaikan teknologi bercocok tanam.
b.
Membuat peraturan-peraturan, antara lain
1)
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
3) Mengganti sumber bahan penyebab pencemaran, misal-
nya pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan bahan
bakar LNG (
Liqui
fi
ed Natural Gases
) yang menghasilkan
gas buang yang lebih bersih
4) E
fi
siensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya
memberikan penjelasan tentang aturan-aturan penggu-
naan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
015 bab 14.indd 315
7/18/2008 7:49:36 PM
316
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
316
Penanganan dampak dan permasalahan lingkungan hidup yang
sama antara daerah yang satu dengan yang lain bisa jadi berbeda. Oleh
karena itu, lakukanlah kegiatan berikut ini. Bagaimana partisipasimu
sebagai warga masyarakat yang peduli terhadap lingkungan?
Kegiatan Ilmiah 14.4
Program Langit Biru
Tujuan
Mengetahui penyebab pencemaran
Petunjuk Kerja
Coba kamu perhatikan langit di kotamu ketika hari cerah! Apakah masih terlihat biru? Ternyata,
akhir-akhir ini langit sudah berubah menjadi abu-abu. Berkenaan dengan hal itu,
1.
rumuskan permasalahan berdasarkan kasus di atas!
2.
buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
3.
carilah data yang mendukung untuk memecahkan masalah yang kamu rumuskan!
Presentasikan hasilnya di depan kelas
Asah Kemampuan 14.4
1.
Apakah akibat pertambahan populasi penduduk terhadap kelestarian lingkungan?
2.
Sebutkan macam-macam pencemaran lingkungan beserta dampaknya bagi kehidupan
manusia dan lingkungan itu sendiri.
Kamu telah belajar mengenai pencemaran dan penyebabnya.
Penyebab pencemaran tanah di antaranya sampah-sampah
anorganik yang tidak dapat dirombak oleh bakeri. Upaya untuk
mengurangi penumpukan sampah adalah dengan melakukan daur
ulang sampah anorganik.
Asah Jiwa Kewirausahaan
Cobalah membuat barang-barang daur ulang seperti kertas, plastik, atau kaleng menjadi
barang-barang yang dapat kamu gunakan sehari-hari. Sebagai contoh, kamu dapat membuat
tas cantik dari plastik bekas, tempat pensil dari kaleng bekas, dan kartu ucapan dari kertas
daur ulang. Selamat mencoba.
015 bab 14.indd 316
7/18/2008 7:49:37 PM
317
Bab 14 Ekosistem
317
Rangkuman
Ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik, yaitu produsen, konsumen,
dan pengurai.
Individu merupakan makhluk hidup tunggal. Sejumlah individu sejenis yang hidup bersama
di suatu tempat tertentu membentuk populasi. Populasi-populasi yang berbeda hidup bersama
pada suatu tempat tertentu disebut komunitas. Ekosistem merupakan kesatuan dari suatu
komunitas dengan lingkungannya, di dalam kesatuan tersebut terjadi suatu interaksi.
Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu tumbuhan
melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan dimakan. Kumpulan dari
beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Produsen menempati tingkat
tropik pertama, herbivora pada tingkat kedua, sedangkan karnivora pada tingkat ketiga, dan
seterusnya. Pada piramida jumlah produsen menempati dasar piramida.
Bentuk interaksi pada organisme di antaranya simbiosis dan protokooperasi. Macam-
macam simbiosis pada organisme meliputi mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
Kepadatan populasi manusia menurunkan kualitas lingkungan. Dampak kepadatan
populasi manusia di antaranya adalah timbulnya pencemaran air, tanah, dan udara, serta
rusaknya lingkungan.
I.
Pilihlah jawaban yang paling benar
1.
Interaksi antarkesatuan berbagai komunitas dengan lingkungan disebut ....
a. individu
c. komunitas
b. populasi
d. ekosistem
2.
Saat kegiatan praktikum di kebun sekolah, kelompok Susi mencatat adanya 21 tanaman
rumput, 2 tanaman bunga soka, dan 14 ekor semut. Dari data tersebut kelompok Susi
mencatat data komponen ....
a. individu
b. populasi
c. komunitas
d. ekosistem
3.
Bakteri sapro
fi
t merupakan organisme yang dapat mengubah senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Kedudukan bakteri tersebut sebagai komponen ....
a. produsen
b. konsumen
c. dekomposer
d. predator
Uji Kompetensi 14
015 bab 14.indd 317
7/18/2008 7:49:37 PM
318
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
318
4.
Pernyataan yang benar adalah ....
a. setiap organisme hanya memiliki satu interaksi dengan organisme lain dalam satu
lingkungan
b. semua tumbuhan merupakan produsen karena semua tumbuhan dapat melakukan
proses fotosintesis
c. herbivora tidak pernah menjadi predator bagi hewan lainnya
d. pada ekosistem buatan tidak terjadi rantai makanan
5.
Ekosistem dikatakan seimbang bila jumlah ....
a. konsumen sama dengan produsen
b. produsen lebih besar dari konsumen
c. produsen lebih kecil dari konsumen
d. konsumen dan produsen lebih besar dari pengurai
6.
Pada tahun 2007, Kota S dengan luas daerah 150.000 km
2
memiliki penduduk 300.000
orang. Maka kepadatan penduduknya adalah ....
a. 5 orang/km
2
c. 3 orang/km
2
b. 4 orang/km
2
d. 2 orang/km
2
7.
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya ....
a. kelembaban udara
c. suhu lingkungan sekitar
b. kadar CO
2
d. bahan pencemar
8.
Hujan asam dapat terjadi sebagai akibat pembuangan limbah asap dari pabrik maupun
kendaraan yang mengandung ....
a. oksigen
c. karbon dioksida
b. sulfur oksida
d. karbon monoksida
9.
Populasi tanaman enceng gondok yang terlalu berlebihan di Danau Rawa Pening dapat
merupakan polutan bagi air karena ....
a. meningkatkan kadar oksigen dalam air
b. meningkatkan kadar karbon dioksida dalam air
c. mengakibatkan air kekurangan cahaya matahari
d. terjadi eutro
fi
kasi dan akumulasi pupuk maupun pestisida
10. Salah satu usaha untuk menyelamatkan kerusakan hutan adalah ....
a. melakukan tebang pilih
b. mengubah hutan menjadi lahan pertanian
c. mengubah lahan gambut menjadi lahan pertanian
d. mengatur jarak tanam dan melakukan reboisasi
II.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Faktor apakah yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem?
2. Pola interaksi apa sajakah yang terjadi dalam ekosistem?
3. Mengapa Biofungisida sebaiknya digunakan dalam pertanian dan perkebunan untuk
menggantikan pestisida DDT?
4. Pengalihan tata guna lahan akan berakibat perubahan ekosistem yang nantinya
memberikan dampak negatif untuk manusia itu sendiri. Berikan contoh perusakan
ekosistem akibat pengalihan tata guna lahan!
5. Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang berakibat
pada pemanasan global?
015 bab 14.indd 318
7/18/2008 7:49:37 PM
319
Bab 14 Ekosistem
319
Refleksi Diri
Setelah kamu mempelajari materi ini,
1.
manfaat apa yang kamu peroleh?
2.
kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?
3.
persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?
Konsultasikan kesulitan dan persoalan yang kamu temui dengan gurumu!
015 bab 14.indd 319
7/18/2008 7:49:38 PM
320
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Evaluasi Akhir Semester Genap
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1.
Penyakit kusta sudah lama diketahui penyebab dan cara penyembuhannya berkat perkem-
bangan penelitian pesat di bidang ....
a. virulogi
c.
bakteriologi
b. parasitologi
d. mikologi
2.
Ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan mikroorganisme disebut ....
a. mikrobiologi
c.
bakteriologi
b. mikologi
d. virulogi
3.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan agar dapat merumuskan hipotesis secara baik
adalah ....
a.
memahami masalahnya dan mempunyai penalaran yang baik
b.
mengumpulkan data dengan cermat
c.
mengumpulkan fakta melalui pengamatan
d.
melakukan eksperimen
4.
Charles Laveran dan Ronald Ross menggunakan metode ilmiah untuk mengetahui penyebab
dan cara terjangkitnya malaria dengan cara ....
a.
melaksanakan eksperimen
c.
mencari intuisi
b.
mengutarakan argumentasi
d. membuat opini
5.
Pernyataan berikut yang merupakan data kuantitatif adalah ....
a.
daun jati mempunyai permukaan kasar dan berukuran lebar
b.
tangkai daun enceng gndok menggelembung berisi udara
c.
daun kaktus kecil seperti duri
d.
panjang duri kaktus 2 cm
6.
Posisi mikroskop dalam penyimpanan yang benar ....
a.
keadaan diafragma terbuka
b.
kondensator dalam posisi naik
c.
lensa objektif pada perbesaran kuat
d.
cermin tidak dihadapkan ke matahari langsung
7.
Pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk memperjelas bayangan
digunakan ....
a.
revolver
c. pemutar kasar
b.
pemutar halus
d. pemutar kondesator
8.
Pada keadaan sekitar mendung, sehingga sumber cahaya sedikit, pencahayaan dapat
dibantu dengan mengatur ....
a.
lensa obyektif
c. diafragma
b.
lensa okuler
d. revolver
9.
Sifat bayangan spesimen yang dibentuk oleh mikroskop adalah ....
a.
diperbesar, tegak, maya
c. diperbesar, terbalik, nyata
b.
diperbesar, terbalik, maya
d. diperbesar, tegak, nyata
015 bab 14a- evaluasi semster2.i320 320
7/18/2008 7:51:47 PM
321
Evaluasi Akhir Semester Genap
10. Salah satu ciri khas makhluk hidup adalah melakukan ekskresi yang berarti ....
a.
pengaturan proses dalam tubuh
b.
pembentukan energi melalui oksidasi
c.
menyusun zat pembentuk protoplasma
d.
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dari dalam tubuh
11. Meningkatnya populasi organisme di bawah ini yang menunjukkan adanya pencemaran
perairan oleh tinja adalah ....
a.
Euglena viridis
c.
Ameoba proteus
b.
Paramecium caudatum
d.
Ameoba coli
12. Bakteri pengikat nitrogen yang hidup ersimbiosis dengan polong-polongan adalah ....
a.
Azotobacter
c. Clostridium
b.
Nitrobacter
d. Rhizobium
13. Burung termasuk hewan homoiotermis. Pernyataan berikut ada hubungannya dengan hal
tersebut,
kecuali
....
a.
suhu dan badan burung relatif tetap
b.
burung dapat hidup pada suhu lingkungan sekitar 15
o
C
c.
suhu tubuh burung berubah sesuai dengan keadaan lingkungan
d.
burung mempunyai suhu yang optimal untuk kehidupannya
14. Urutan takson dari yang tertinggi sampai terendah pada dunia tumbuhan adalah ....
a.
devisio, klas, ordo, famili,genus, spesies
b.
devisio, klas, ordo, genus, famili, spesies
c.
fi
lum, klas, ordo, famili, genus, spesies
d.
fi
lum, klas, ordo, genus, famili, spesies
15. Ilmuwan pertama yang melihat adanya sel-sel dengan menggunakan mikroskop adalah
....
a.
Robert Hooke
c. Louis Pasteur
b.
Robert Koch
d. Robert Brown
16. Sel tumbuhan berbeda dengan dengan hewan, sebab sel hewan
tidak
mempunyai ....
a.
protoplasma
c. dinding sel
b.
membran sel
d. selaput sel
17. Organela sel yang mengandung enzim pencernaan ....
a.
ribosom
c. badan golgi
b.
lisosom
d. nucleus
18. Jaringan yang berfungsi mengalirkan air dan garam mineral dari akar ke daun adalah ....
a.
xilem
c. epidermis
b.
fl
oem
d. corteks
19. Organ-organ pernapasan pada manusia adalah rongga hidung, ....
a.
laring, kerongkongan, dan paru-paru
b.
kerongkongan, trakea, dan paru-paru
c.
trakea, kerongkongan, dan paru-paru
d.
laring, trakea, dan paru-paru
20. Pada ekosistem kebun ditemukan data 25 pohon pisang, 10 pohon mangga, 5 pohon
pepaya, sebatang pohon karet, dan sebatang pohon nangka. 25 pohon pisang disebut ....
a.
ekosistem
c. populasi
b.
komunitas
d. individu
015 bab 14a- evaluasi semster2.i321 321
7/18/2008 7:51:47 PM
322
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
21. Organisme yang bergantung pada organisme lain untuk memperoleh makanan disebut
organisme ....
a.
autotrof
c. tro
fi
b.
heterotrof
d. fototro
fi
22. Pola kehidupan berikut ini yang termasuk simbiosis komensalisme adalah ....
a.
kutu pada tubuh kucing
c. benalu dengan pohon jambu air
b.
burung jalak dengan kerbau
d. anggrek dengan pohon mangga
23. Akibat dari adanya pencemaran udara adalah ....
a.
meningkatnya suhu bumi karena efek rumah kaca
b.
menurunnya kesuburan tanah
c.
timbulnya penyakit kolera dan tifus
d.
menyebabkan eutro
fi
kasi pada perairan
24. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan jika memenuhi kriteria di bawah ini,
kecuali
....
a.
didapat dalam jumlah yang melebihi normal
b.
berada pada tempat yang semestinya
c.
mengganggu kesehatan
d.
merusak lingkungan
25. Zat pencemar yang menyebabkan penipisan lapisan ozon adalah ....
a.
Belerang oksida
c. Nitrogen oksida
b.
Karbon monoksida
d. Kloro Fluoro Karbon
26. Benda yang jatuh bebas dari ketinggian 10 m termasuk gerak ....
a. diperlambat
c. relatif
b. dipercepat
d. beraturan
27. Sono mengendarai sepeda motor menempuh jarak 108 km dalam waktu 2 jam, maka
kecepatannya ... m/s.
a. 110
c.
54
b. 60
d. 15
28. Sebuah bus bergerak dengan kecepatan 40 km/jam sepanjang 20 km. Waktu yang diper-
lukan bus tersebut adalah ... jam.
a. 2
c.
0,5
b. 1
d. 0,2
29. Sudarmi bergerak 10 m ke kanan. Jika waktu tempuhnya 5 sekon, maka kecepatan Sudarmi
adalah ....
a. 5 m/s ke kanan
c.
2 m/s ke kanan
b. 2 m/s ke kiri
d. 10 m/s ke kanan
30. Pada saat benda bergerak terjadi ....
a. kedudukan benda dan titik acuan tidak berubah
b. kedudukan benda dan titik acuan tetap
c.
kedudukan benda tetap terhadap titik acuan
d. kedudukan benda berubah terhadap titik acuan
B. Uraian
Jawablah secara singkat dan jelas!
1.
Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup!
2.
Sebutkan jaringan yang terdapat pada tumbuhan lengkap dengan fungsinya!
3.
Jelaskan pengertian antibiosis, dan berilah contohnya!
015 bab 14a- evaluasi semster2.i322 322
7/18/2008 7:51:47 PM
323
Evaluasi Akhir Semester Genap
4.
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 36 km/jam.
a. Berapa kecepatan mobil dalam satuan SI?
b. Berapa jarak yang ditempuh mobil selama 10 sekon?
5.
Sebuah pesawat terbang bergerak dari keadaan diam dapat tinggal landas ketika kecepa-
tannya mencapai 180 km/jam. Jika panjang lintasan 500 m, tentukan percepatan pesawat
saat tinggal landas!
015 bab 14a- evaluasi semster2.i323 323
7/18/2008 7:51:47 PM
324
Simbol Alfabetis
Simbol
Keterangan
A
Ampere
Api
Belerang
w
Berat benda
s
Berat jenis
Besi
Cd
Candela
cg
Centigram
cm
Centimeter
dag
Dekagram
dam
Dekameter
o
C
Derajad Celcius
o
F
Derajad Fahrenheit
pH
Derajad keasaman
oK
Derajad Kelvin
o
R
Derajad Reaumur
dg
Desigram
dm
Desimeter
II
IPA Terpadu SMP/MTs kelas VII
016 index.indd 324
7/18/2008 7:52:32 PM
325
Simbol
Keterangan
s
Detik
E
Eksa (10
18
)
Emas
G
Giga (10
9
)
g
Gram
hg
Hektogram
hm
Hektometer
Hidrogen
H
+
Ion H
OH
-
Ion OH
s
Jarak yang ditempuh
J
Joule
Q
Jumlah kalor yang diserap atau dilepas
c
Kalor jenis zat
L
Kalor lebur
U
Kalor uap
Karbon
v
t
Kecepatan akhir
v
0
Kecepatan mula-mula
v
Kecepatan rata-rata
Simbol Alfabetis
016 index.indd 325
7/18/2008 7:52:32 PM
326
Simbol
Keterangan
v
t
Kecepatan sesaat
K
Kelvin
&
T
Kenaikan suhu
C
Koe
fi
sien suhu
kg
Kilogram
km
Kilometer
kMol
Kilomol
D
Koe
fi
sien muai luas
C
Koe
fi
sien muai panjang
[ ]
Konsentrasi
>
Lebih besar dari
<
Lebih kecil dari
A
Luas akhir
A
0
Luas mula-mula
m
Massa
T
Massa jenis
M
Mega (10
6
)
m
Meter
m
2
Meter persegi
mm
Milimeter
IPA Terpadu SMP/MTs kelas VII
016 index.indd 326
7/18/2008 7:52:32 PM
327
Simbol
Keterangan
mg
Milligram
N
Newton
Oksigen
L
Panjang akhir
L
0
Panjang mula-mula
Pa
Pascal
Perak
Perak
a
Percepatan
g
Percepatan gravitasi
a
Percepatan rata-rata
$
L
Pertambahan panjang
P
Peta (10
15
)
Platina
=
Sama dengan
T
Suhu
P
Tekanan
C
Tembaga
Tembaga
ss
PP
CC
e
Simbol Alfabetis
016 index.indd 327
7/18/2008 7:52:33 PM
328
Simbol
Keterangan
T
Tera (10
12
)
Timbal
h
Tinggi yang dicapai
Udara
V
Volume
V
t
Volume akhir
V
0
Volume mula-mula
W
Watt
$
x
Perpindahan
LL
IPA Terpadu SMP/MTs kelas VII
016 index.indd 328
7/18/2008 7:52:33 PM
329
Indeks
A
Adaptasi,
247, 249, 250, 252, 275
Anomali Air,
99, 100, 106
Asam,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 59, 61, 63, 64,
68, 169, 177, 183, 240, 242, 243, 259. 260,
317, 318, 319, 325
Atmosfer,
21, 22, 317, 318, 319, 320
Atom,
5, 6, 18, 28, 33, 53, 54, 57, 58, 64, 71, 79,
86, 88, 166, 167, 168, 169, 180, 183, 319,
320
B
Basa,
31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 239, 241,
242
Berat Jenis Benda,
82
Berat,
3, 37, 61, 67, 81, 82, 85, 86, 88, 89, 143,
181, 195, 251, 252, 318
Bergerak,
19, 66, 72, 73, 123, 125, 181, 198, 199,
200, 202, 203, 204, 206, 207, 208, 209,
210, 211, 212, 213, 215, 218, 220, 221, 222,
223, 224, 247, 249, 250, 258, 261, 271, 275,
276, 329, 330
Besaran Fisika,
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 17, 19, 20,
21, 23, 25, 26, 27, 29
Besaran Pokok,
1, 3, 4, 12, 19, 21, 26, 27, 28, 29, 181
Besaran Turunan,
1, 3, 4, 5, 11, 12, 19, 26, 27, 181
Binomial Nomenklatur,
255, 275
Biologi,
86, 87, 189, 190, 191, 192, 197, 199, 200,
230, 233, 235, 236, 237, 238, 240, 264,
268, 269, 270, 273, 302, 303, 310, 311, 313,
318, 319, 332
C
Campuran Heterogen,
53, 60, 61, 62, 63, 64, 156, 157, 183
Campuran Homogen,
53, 60, 61, 62, 63, 64, 156, 157
Campuran,
5, 46, 51, 52, 53, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 63,
64, 88, 114, 145, 146, 148, 149, 150, 151,
152, 153, 154, 155, 156, 157, 174, 175, 183,
184, 318, 319
D
Data Kualitatif,
335, 337
Data Kuantitatif,
195, 327
Dekomposer atau Pengurai,
302, 304, 311, 321, 325
Destilasi,
145, 147, 148, 150, 151, 155, 156, 157,
183
E
Elektrolit,
38, 39, 44, 48, 49, 182
Eukariotik,
258, 262, 264, 276
Evolusi,
254, 258, 275
Indeks
016 index.indd 329
7/18/2008 7:52:33 PM
330
F
Filtrasi,
145, 147, 148, 149, 155, 156, 157, 183
G
Garam,
21, 31, 32, 33, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43,
44, 45, 47, 48, 49, 50, 59, 62, 64, 89, 146,
148, 149, 152, 156, 157, 165, 183, 239, 241,
265, 308, 328
Gaya Adhesi,
65, 73, 75, 76, 86
Gaya Kohesi,
73, 74, 75, 86
Gerak Lurus Beraturan,
197, 199, 206, 207, 215, 221, 222, 224
Gerak Lurus Berubah Beraturan,
197, 199, 210, 214, 217, 218, 221, 224
H
Habitat,
307, 308, 315
Herbivora,
304, 312, 321, 324, 325
Hewan,
191, 197, 199, 226, 227, 229, 238, 240, 248,
249, 250, 251, 255, 256, 258, 261, 271, 272,
273, 274, 275, 276, 277, 304, 306, 308, 310,
314, 316, 325, 328
Hipotesis,
189, 192, 193, 194, 199, 323, 327
I
Indikator,
31, 33, 40, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50,
240
Individu,
252, 267, 299, 301, 305, 306, 307, 308, 312,
324, 325, 328
J
Jangka Sorong,
1, 3, 15, 19, 20, 26, 28, 29, 30, 181
Jarak,
5, 7, 9, 10, 13, 15, 19, 25, 73, 93, 124, 154,
181, 199, 200, 201, 202, 207, 208, 209, 210,
211, 212, 218, 220, 221, 222, 223, 224, 232,
233,269, 270, 326, 329, 330
Jaringan Floem,
335, 338
Jaringan Meristem (Tumbuh),
335, 338
Jaringan Xylem,
335, 338
Jaringan,
44, 76, 93, 105, 227, 236, 240, 242, 264,
265, 318, 321, 328, 329
Jaring-jaring Makanan,
299, 311, 324s
K
Kalor Lebur,
113, 130, 131, 133, 143, 144, 147
Kalor,
3, 21, 88, 107, 111, 112, 113, 114, 115, 116,
117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 125, 127,
128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 136,
137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 147,
182, 184
Kalorimeter,
113, 118, 142, 161
Kapilaritas,
65, 75, 76, 87, 88, 89, 90, 181
Karbondioksida,
58, 301
Karnivora,
304, 312, 321, 324
Kecepatan Rata-rata,
202, 203, 223
IPA Terpadu SMP/MTs kelas VII
016 index.indd 330
7/18/2008 7:52:33 PM
331
Keping Bimetal,
93, 105, 106
Kingdom/Dunia
259, 262, 265, 269, 282, 279, 280, 281,
339, 342
Monera,
251, 253, 263, 262, 266, 268, 278, 279,
280, 339, 342
Komensalisme,
313, 324, 329
Komponen Abiotik,
198, 199, 301, 308, 324
Komponen Biotik,
197, 198, 199, 200, 301, 302, 304, 306,
308, 309, 324
Komunitas,
299, 301, 305, 308, 324, 325, 328
Konduksi,
113, 133, 134, 135, 136, 140, 141, 144,
182
Konsumen,
299, 302, 304, 310, 311, 312, 321, 324,
325
Konveksi,
113, 133, 137, 138, 139, 140, 141, 144
Kristalisasi,
145, 147, 148, 152, 155, 156, 157, 183
Kromatografi,
145, 147, 148, 154, 155, 156, 157
L
Lapisan Ozon,
318, 319, 320, 329
Lensa Objektif,
227, 228, 231, 232, 233, 234, 238, 244,
245
Lensa Okuler,
227, 228, 231, 232, 233, 234, 238, 244,
245
M
Massa Jenis,
4, 12, 27, 28, 29, 65, 67, 68, 76, 77, 78, 79,
80, 82, 83, 84, 85, 86, 88, 89, 90, 99, 138,
143, 156, 181, 184
Melebur,
21, 22, 23, 24, 25, 65, 67, 69, 86, 87, 111,
113, 122, 128, 130, 131, 132, 133, 141,
143, 144, 147
Membran Sel,
328
Mendidih,
21, 22, 23, 24, 25, 70, 108, 113, 121, 122,
124, 125, 126, 127, 136, 143
Mengembun,
65, 67, 69, 87, 111, 122, 126, 127, 133, 141,
142, 143, 151
Menguap,
65, 67, 69, 87, 111, 113, 122, 123, 125,
127, 133, 141, 142, 143, 147, 151, 152,
239, 240
Metode Ilmiah,
189, 191, 192, 195, 197, 199, 200, 327
Mikrometer Sekrup,
3, 16, 19, 20, 26, 181
Mikroskop,
106, 190, 193, 194, 225, 226, 227, 228,
229, 230, 231, 232, 233, 234, 235, 236,
237, 238, 239, 241, 243, 244, 245, 246, 248,
258, 262, 327, 328
Mistar,
13, 14, 15, 26, 28, 181, 193, 234
Mitokondria,
336, 339
Molekul,
37, 57, 58, 60, 64, 71, 72
Mutualisme
267, 274, 317, 328, 340, 341
Indeks
016 index.indd 331
7/18/2008 7:52:33 PM
332
O
Omnivora,
308, 340, 341
Organ,
308, 340, 341
Organisme Autotrof,
306, 340, 343
P
Pemuaian,
91,93, 94, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102,
103, 104, 105. 106, 107, 108, 109, 110,
340, 343
Pengukuran,
1, 2, 3, 5, 6, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 25, 26,
28, 29, 30, 82, 184, 199, 238, 339, 343
Percepatan,
4, 11, 18, 82, 86, 197, 199, 208, 209, 210,
214, 216, 218, 220, 221, 222, 224, 225, 226,
228, 334, 340, 341, 343
Pereaksi atau Reaktan,
159, 161, 165, 166, 167, 168, 175, 177,
340, 343
Perkembangan,
3, 5, 6, 26, 191, 231, 248, 253, 56, 279, 331,
340, 343
Perpindahan,
4, 111, 114, 133, 134, 135, 136, 137, 138,
139, 140, 142, 144, 182, 199, 200, 204, 205,
206, 207, 209, 211, 224, 225, 254, 311, 315,
316, 328, 311, 315, 328, 340, 342, 343
Pertumbuhan,
192, 193, 194, 200, 251, 253, 256, 279,320,
321, 322, 324, 325, 340, 342, 343
Perubahan Fisik,
340, 343
Perubahan Fisika,
62, 87, 159, 162, 163, 164, 165, 178, 179
Perubahan Kimia,
148, 156, 159, 161, 162, 163, 164, 165, 172,
178, 179, 184, 340, 343
Prokariotik, 258, 276
R
Radiasi,
113, 133, 139, 140, 141, 144, 182, 246, 323,
324, 340, 343
Reaksi Eksoterm,
173, 174
Reaksi Endoterm,
173, 174, 344
Retikulum Endoplasma,
336, 340
Ribosom,
332, 340, 344
S
Sel,
11, 33, 195, 231, 255, 256, 266, 268, 269,
271, 272, 275, 307, 332, 335, 340, 341,
342,343
Senyawa,
34, 35, 36, 37, 40, 44, 46, 51, 52, 53, 54, 55,
57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 88, 148, 156,
170, 183, 184, 241, 320, 321, 325
Sifat Fisika, 145, 147, 148, 156, 157, 340
Sifat Kimia, 145, 147, 148, 156, 157, 340
Sikap Ilmiah, 189, 181, 195, 197, 199, 336,
340, 344
Sitoplasma, 340, 344
Sublimasi, 145, 147, 148, 153, 155, 156, 157,
183, 340, 344
Suhu, 1, 3, 4, 5, 6, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 63,
67, 68, 69, 80, 93, 95, 96, 97, 98, 99, 101,
102, 103, 104, 106, 108, 109, 110, 111, 113,
115, 116, 118, 119, 120, 121, 122, 125, 126,
IPA Terpadu SMP/MTs kelas VII
016 index.indd 332
7/18/2008 7:52:33 PM
333
127, 128, 129, 130, 132, 133, 141, 142, 143,
144, 151, 159, 162, 170, 173, 174, 175, 177,
178, 180, 182, 184, 187, 199, 200, 245, 264,
303, 306, 313, 323, 329, 332, 333, 340,
341, 342, 343, 344.
T
Taksonomi,
199, 254, 255, 275
Termometer,
1, 3, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 105,
108, 114, 121, 125, 126, 128, 147, 173, 174,
181, 182, 193, 199, 308
Ticker Timer,
212, 213, 214
Titik Didih,
125, 126, 127, 143, 147, 150, 156, 241
U
Unsur,
51, 52, 53, 54, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63,
64, 68, 156, 166, 167, 168, 169, 273, 305,
340, 341, 344
V
Vakuola,
336, 340
Variabel Bebas/Variabel Manipulatif,
336
Variabel Kontrol,
191, 193
Variabel Terikat/Variabel Respon,
193
Z
Zat Cair,
21, 26, 67, 72, 73, 74, 87, 91, 98, 99, 100,
106, 108, 114, 116, 123, 124, 125, 126, 127,
128, 131, 137, 140, 143, 144, 181, 208, 244,
341, 343, 344,
Zat Hasil atau Produk,
336, 340
Zat Padat,
67, 72, 73, 79, 87, 91, 93, 94, 95, 96, 99,
106, 107, 108, 128, 130, 143, 148, 176, 177,
181, 240, 241
Zat,
4, 26, 27, 31, 32, 33, 35, 37, 38, 40, 44, 45,
46, 48, 53, 54, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66,
67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 78, 79, 80, 81,
82, 83, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 94, 95, 96,
98, 99, 100, 103, 105, 106, 107, 111, 113,
114, 117, 118, 120, 121, 122, 122, 123, 124,
125, 126, 127, 128, 131, 132, 133, 134, 137,
138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146,
148, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 156, 157,
162, 165, 166, 167, 168, 169, 171, 175, 177,
179, 181, 182, 183, 200, 243, 244, 245, 246,
255, 257, 261, 266, 267, 281, 306, 307, 312,
321, 324, 325, 306, 307.
Indeks
016 index.indd 333
7/18/2008 7:52:34 PM
334
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Glosarium
Adaptasi
: kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkung-
annya.
Alat Muschenbroek :
alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai
jenis zat padat.
Anomali Air
:
peristiwa menyusutnya air pada suhu dari 0
o
C sampai 4
o
C.
Asam
:
senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H
+
(ion
hidrogen).
Atmosfer :
lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi
oleh gaya gravitasi bumi.
Atom :
bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Basa
:
senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH
-
(ion
hidroksida).
Berat Jenis Benda
:
hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi.
Berat
:
hasil kali antara massa dengan percepatan gravitasi bumi.
Bergerak :
benda mengalami perubahan kedudukan terhadap titik tertentu sebagai
acuan.
Bergerak
:
perpindahan posisi seluruh atau sebagian tubuh makhluk hidup karena
adanya rangsangan.
Besaran Fisika
:
sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan angka
dan satuan.
Besaran Pokok
:
besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran Turunan
:
besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok.
Binomial
Nomenklatur
:
tata cara pemberian nama.
Biologi
:
ilmu mengenai kehidupan.
Campuran
Heterogen
:
gabungan beberapa unsur secara físika yang unsur-unsur penyusunnya
bercampur secara tidak merata.
Campuran
Homogen
:
gabungan beberapa unsur secara físika yang unsur-unsur penyusunnya
bercampur secara merata.
Campuran
:
gabungan dari beberapa unsur tanpa reaksi kimia atau secara físika.
Data Kualitatif
:
data yang diperoleh melalui pengamatan dengan panca indra.
Data Kuantitatif
:
data yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur akan menghasilkan
nilai.
Dekomposer
atau Pengurai
:
organisme yang menguraikan zat organik pada makhluk hidup yang
sudah mati menjadi zat yang lebih sederhana.
Destilasi :
cara pemisahan zat cair dari zat cair/padat lainnya berdasarkan per-
bedaan titik didihnya.
Elektrolit
:
zat yang dapat menghantarkan arus listrik.
Eukariotik :
sel yang memiliki membran pelindung material inti.
017 glosarium.indd 334
7/18/2008 7:53:24 PM
335
Glosarium
Evolusi :
perubahan susunan alat tubuh makhluk hidup yang terjadi secara
perlahan-lahan dan dalam waktu yang relatif lama.
Filtrasi
:
cara pemisahan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran ber-
dasarkan perbedaan wujudnya.
Garam
:
persenyawaan yang terbentuk dari ion positif logam dari suatu basa
dan ion negatif dari suatu asam.
Gaya Adhesi
:
gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang tidak sejenis.
Gaya Kohesi
:
gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang sejenis.
Gerak Lurus
Beraturan
:
benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dan lintasannya lurus.
Gerak Lurus
Berubah Beraturan :
gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah secara
teratur tiap detik.
Habitat
:
lingkungan yang digunakan sebagai tempat hidup suatu makhluk
hidup.
Herbivora :
organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan saja.
Hewan
:
organisme yang memiliki ciri-ciri umum, tidak dapat membuat makanan
sendiri, untuk keperluan makan, hewan tergantung pada organisme
lain baik dari hewan maupun tumbuhan.
Hipotesa
:
rumusan dari jawaban/pendapat/kesimpulan sementara tentang suatu
masalah yang disusun berdasarkan data dan informasi yang terbatas
dan teori-teori yang relevan dengan menggunakan penalaran.
Indikator
:
zat yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan bahan kimia atau
ion berdasar warnanya.
Individu
:
makhluk hidup tunggal.
Jangka Sorong
:
alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur 1 cm sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jarak
:
panjang seluruh lintasan yang ditempuh.
Jaringan Floem
:
jaringan tumbuhan yang berfungsi mengangkut zat makanan dari daun
ke seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan Meristem
(Tumbuh)
:
jaringan hidup pada tumbuhan yang berfungsi melakukan pembe-
lahan sel tubuh sehingga menyebabkan pertumbuhan primer dan
sekunder.
Jaringan Xylem
:
jaringan tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan mineral-mineral
dari akar ke daun.
Jaringan
:
kumpulan dari beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang
sama.
Jaring-Jaring
Makanan
:
rantai makanan yang saling berhubungan.
Kalor Lebur
:
banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa
zat padat menjadi cair pada titik leburnya.
Kalor
:
bentuk energi yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke rendah.
Kalorimeter :
alat untuk mengetahui kalor jenis suatu zat.
Kapilaritas
:
gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapilar atau pipa
kecil.
017 glosarium.indd 335
7/18/2008 7:53:24 PM
336
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Karbondioksida
:
senyawa karbon dengan oksigen yang berupa gas tanpa warna, lebih
berat dari udara, tidak terbakar, dan larut di dalam air.
Karnivora
:
organisme yang hanya makan hewan.
Kecepatan Rata-Rata :
perpindahan yang ditempuh terhadap waktu.
Keping Bimetal
:
dua buah keping logam yang memiliki koe
fi
sien muai panjang ber-
beda.
Kingdom/
Dunia Monera
:
makhluk hidup bersel satu.
Komensalisme :
interaksi yang menstimulir (menguntungkan) satu organisme tetapi
tidak berpengaruh pada yang lain.
Komponen Abiotik
:
berbagai benda seperti air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu,
kelembaban, maupun bebatuan yang merupakan benda tak hidup.
Komponen Biotik
:
berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang merupakan
makhluk hidup.
Komunitas
:
kumpulan dari populasi-polulasi yang berbeda dan hidup bersama di
suatu tempat atau daerah tertentu.
Konduksi :
perpindahan kalor di mana molekul-molekul yang menghantarkan kalor
tidak ikut berpindah.
Konsumen
:
organisme heterotrof, organisme yang tergantung organisme lain untuk
mendapatkan makanan.
Konveksi
:
perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya.
Kristalisasi
:
cara pemisahan zat padat dari zat cair dalam larutannya, karena per-
bedaan sifat
fi
siknya.
Kromatogra
fi
:
cara pemisahan beberapa zat padat dari campuran berdasarkan per-
bedaan sifat kelarutannya.
Lapisan Ozon
:
lapisan pelindung alami bumi yang berfungsi mem
fi
lter radiasi ultraviolet
B dari matahari.
Lensa Objektif
:
lensa yang dekat dengan benda/objek pengamatan.
Lensa Okuler
:
lubang pengintai lensa yang dekat dengan mata.
Massa Jenis
:
massa tiap satuan volume, sering disebut dengan kerapatan benda,
merupakan ciri khas setiap jenis benda.
Melebur :
peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.
Membran Sel
:
bagian yang membungkus sel sebelah luar, yang berfungsi mengatur
keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel dan melindungi seluruh isi
sel (protoplasma).
Mendidih :
peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh bagian zat cair
tersebut.
Mengembun :
perubahan bentuk gas menjadi zat cair.
Menguap :
perubahan wujud dari cair ke gas.
Metode Ilmiah
:
suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan
suatu masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan.
Mikrometer Sekrup :
alat untuk mengukur benda yang berukuran kurang dari dua centi-
meter.
Mikroskop
:
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang.
017 glosarium.indd 336
7/18/2008 7:53:24 PM
337
Glosarium
Mistar
:
alat ukur panjang yang mempunyai batas ukuran beberapa centimeter
sampai 1 meter.
Mitokondria :
melakukan respirasi sel dan melepaskan energi yang diperlukan oleh
sel-sel untuk menjalankan fungsinya.
Molekul
:
bagian terkecil benda yang masih memiliki sifat zat semula.
Mutualisme
:
bentuk interaksi di mana kedua pasangan yang berinteraksi saling
menguntungkan.
Omnivora
:
organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun
hewan.
Organ
:
kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan fungsi ter-
tentu.
Organisme Autotrof :
organisme yang dapat membuat makanan sendiri.
Pemuaian :
bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut.
Pengukuran :
membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.
Percepatan :
perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Pereaksi
atau Reaktan
:
zat-zat sebelum bereaksi.
Perkembangan
:
proses menuju kedewasaan.
Perpindahan
:
selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal.
Pertumbuhan :
proses pertambahan jumlah dan berat kering sel makhluk.
Perubahan Fisik
:
perubahan yang tidak menghasikan zat baru.
Perubahan Fisika
:
perubahan wujud yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru.
Perubahan Kimia
:
perubahan pada zat yang menghasilkan zat yang jenisnya baru.
Perubahan Kimia
:
perubahan yang menghasikan zat baru.
Prokariotik
:
sel yang tidak memiliki membran inti contohnya sel bakteri dan alga
biru.
Radiasi
:
perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara/medium.
Reaksi Eksoterm
:
reaksi kimia yang melepaskan kalor atau energi.
Reaksi Eksoterm
:
reaksi kimia yang melepaskan kalor atau energi.
Reaksi Endoterm
:
reaksi kimia yang membutuhkan kalor atau energi.
Retikulum
Endoplasma
:
menghubungkan inti sel dengan sitoplasma, berfungsi melakukan
sekresi protein dan lemak.
Ribosom :
partikel berbentuk bulat, berfungsi sebagai tempat pembentukan
protein.
Sel :
satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup.
Senyawa
:
gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu melalui
reaksi kimia.
Sifat Fisik
:
sifat yang dapat diamati tanpa harus mengubah susunan materi.
Sifat Kimia
:
sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan materi menjadi materi
lainnya.
Sikap Ilmiah
:
sikap yang terpuji yang dijunjung tinggi oleh masyarakat ilmiah
Sitoplasma
:
cairan yang mengisi ruang antara membran sel dan inti sel
Sublimasi
:
cara pemisahan zat padat dalam campurannya berdasarkan perbedaan
sifat menyublim.
017 glosarium.indd 337
7/18/2008 7:53:25 PM
338
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Suhu
:
suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajad panas atau dinginnya
suatu benda.
Taksonomi :
ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup.
Temometer
:
alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda.
Ticker Timer
:
alat untuk mengukur kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan
dan berubah beraturan.
Titik Didih
:
suhu dimana zat cair mendidih.
Unsur
:
zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana
lagi.
Vakuola
:
rongga sel yang berisi cairan.
Variabel Bebas/
Variabel Manipulatif :
variabel yang dapat diubah-ubah dan mempengaruhi/menyebabkan
terjadinya suatu proses/gejala/peristiwa.
Variabel Kontrol
:
variabel di luar variabel yang diteliti tetapi perlu dikendalikan/dikon-
trol.
Variabel Terikat/
Variabel Respon
:
variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Zat Cair
:
zat yang memiliki bentuk yang tidak tetap selalu menyesuaikan tem-
patnya.
Zat Hasil
atau Produk
:
zat baru yang terbentuk setelah reaksi.
Zat Padat
:
zat yang bentuknya tetap dan letak molekulnya berdekatan dan
teratur.
Zat :
sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.
017 glosarium.indd 338
7/18/2008 7:53:25 PM
339
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
A. Haryono. 1991.
Kamus Penemu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Anonim. 2007.
Oxford Ensiklopedi Pelajar (Edisi Bahasa Indonesia)
Edisi Ketujuh
. Jakarta: PT
Widyadara.
_______, 1998.
Ensiklopedi Populer Anak Jilid 1-6.
Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
_______. 1997.
Ilmu Pengetahuan Populer
. Jakarta: Grolier International, Inc. Diedarkan PT
Widyadara.
_______.1994.
Ilmu Pengetahuan Populer Jilid ke–5
. Jakarta: Widyadara.
Abramoff Peter, Robert G Thomson. 1968.
Investigations of Cells and Organisms A. Laboratory
Study in Biology.
New Jersey USA: Prentice Hall, Inc.
Briggs, JGR. 1989.
Science for Secondary Schools Chemistry 2
nd
Edition
. Singapura: Longman
Singapore Publishers (Pte) Limited.
Charles Chewn, Leong See Cheng, dan Chow Siew Foong. 2000.
Physics
. Singapura: Federal
Publications.
Daintith, John. 1999.
Oxford: Kamus Lengkap Kimia, Edisi Baru
. (Judul Asli
A concise Dictionary
of Chemistry, New edition
). Terjemahan Suminar Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar
isi Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas. 2005.
Ensiklopedi Sains dan Kehidupan
. Jakarta: Pusat Perbukuan. Encarta Refer-
ence Library 2005.
Delima S Eva. 1996.
Kehidupan Sel.
Terjemahan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia
Dewan Redaksi. 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar Jilid 8. Jakarta: PT Widyadara.
Getis, Arthur, Judith Getis, dan Jerome D. Fellmann. 2000.
Introduction to Geography
. New York:
Mc Graw-Hill Companies Inc.
Giancoli, Douglas C. 2001.
Fisika
. (Judul Asli
Physics
). Terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta:
Erlangga.
Godman, Arthur. 1996.
Kamus Sains Bergambar
. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Halliday, David dan Robert Resnick. 1988.
Fisika Edisi ke-4 Jilid I
. Terjemahan Pantur Silaban
dan Erwin Sucipto. Jakarta: Erlangga.
Hans Jurgen Press. 1989.
Melacak Alam.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Hendayana Sumar. 1994.
Pelatihan Teknis Laborat.
Bandung: IKIP Bandung.
H. Hart Michael. 1982.
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.
Terjemahan H.
Mahbub Djunaidi. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.
Heyworth.Dr Rex M, Briggs. JGR. 2007.
Chemistry Insights.”O” Level, 2
nd
Edition
. Pearson Educa-
tion South Asia Pte. Ltd.
James Case F.James, Vernon Estiers. 1971.
Biology Observation and Consept
. Canada: The
Magmillan Company.
Kimball, J.W. 1990.
Biologi Jilid 1, 2, dan 3.
Terjemahan S.S Tritrosomo dan Nawangasari. S
.
Jakarta: Erlangga.
018 daftar pustaka.indd 339
7/18/2008 7:58:18 PM
340
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Lafferty, Peter. 1988.
Jendela IPTEK: Gaya dan Gerak
. Jakarta : Balai Pustaka.
Lubis Muhsin. 1997.
Materi Pokok Pengelolaan Laboratorium IPA
. Jakarta: Bagian Proyek Pena-
taran Guru Setara D3, Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Martini, Frederic H. 1995.
Fundamentals ofAnatomy and Physiology 3
rd
edition.
New Jersey:
Prentice Hall.
Muslimin Ibrahim. 2003.
Penyelidikan Ilmiah
. Yogyakarta: Bahan Pelatihan Kurikulum Berbasis
Kompetensi SLTP, Angkatan ke-13.
Neil A Campbell, Lawrence G Mitchel, dan Jene B. Reece. 2000.
Biology Concept & Connections,
Third Edition (3 rd Ed)
. San Fransisco: Benyamin/Cummings an Imprint of Addison Wesley
Longman, Inc.
Oram Raymond F. 1973.
Biology Living Systems
. Ohio: Charles E. Merril Publishing Company.
Pujiastuti Mardiyanti, dkk. 2004.
Sains Biologi SMP Kelas VII.
Semarang: Perusahaan Daerah
Percetakan Kota Semarang
Rifai, Mien A. 1996.
Glosarium Biologi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sahan, B. Yuksel Levent Tekin, dkk. 2001.
Physics 1
. Istanbul: Zambak Publications.
Soemarwoto Idjah. 1987.
Biologi Umum
Disadur dari
High School Biology BSCS-Green Version
.
Jakarta: PT Gramedia.
Starr, C & R. Taggart. 1984.
Biology The Unyty and Diversity of Life, 3 rd. rd.
California: Wordsworth
Publishing Company.
Supiyono Koes H. 2003.
Komunikasi dan Sikap Ilmiah
. Yogyakarta: Bahan Pelatihan Kurikulum
Berbasis Kompetensi SLTP, Angkatan ke–13.
Suroso. AY, et al. 2003.
Ensiklopedi Sains dan Kehidupan.
Jakarta: CV Tarivy Samudra Berlian.
Susanto Ready. 2007.
Ensiklopedi Tokoh Sains
. Bandung: PT Kiblat Buku Utama
Sutrisno. 1984.
Seri Fisika Dasar
. Bandung: ITB.
Taylor, D. J.
et all.
1 9 97.
Biological Science 1 Organism, Energy and Environment 3
rd
edition
.
Cambridge: Cambridge University Press.
Wanto, E.P. dan Arif Soebagyo. 1979.
Proses Industri Kimia.
Jakarta: Depdikbud.
Yahya Harun. 1999.
Pustaka Sains Populer Islami, Penciptaan Alam Semesta
. Bandung: Dzikra
Yayasan Studi Kurikulum Biologi. 1982.
Biologi Umum
2. Jakarta: PT Gramedia.
018 daftar pustaka.indd 340
7/18/2008 7:58:18 PM
341
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org
museum.nist.gov
physics.nist.gov
www.phys.ncku.edu.tw
loscoltrahues.com
www.upload.wikimedia.org
www.phy.uct.ac.za
http://cache.eb.com/eb
www.automation.co.th
www.lodi.gov
www.historyoftheuniverse.com
www.windows.ucar.edu
www.sharps.hawaii.edu
www.flatrock.org.nz
myweb.cwpost.liu.edu
http://images.whisknew.multiply.com
http://www.enterprisemission.com
i164.photobucket.com
www.eoearth.org
en.wikipedia.org
www.freemantleports.com.au
www.free-pictures-photos.com
www.unsoed.ac.id
image.kompas.com
www.f1-site.com
www.teambath.com
http://plantphys.info
www.dept-info.labri.fr
www.tri-nitro.com
www.med-lite.com
bima.ipb.ac.id
www.riauterkini.com
www.hinsdale86.org
www.biologie.de
synaps.file.wordpress.com
i140.photobucket.com
faculty.southwest.tn.edu
eeslmu.de
www.floralimages.co.uk
farm1.static.flickr.com
www.panoramio.com
www.bios.niu.edu
www.drehwald.info
familie-schiermeyer.de
academic.reed.edu
www.mediaindo.co.id
slashptr.blogsome.com
www.cdu.edu.au
www.dailyfacts.org
www.sil.si.edu
ipcc-wg1.ucar-edu
Sumber Internet
018 daftar pustaka.indd 341
7/18/2008 7:58:18 PM
342
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Kunci Jawaban
Uji Kemampuan 1
1. c 14. a
2. d 15. d
3. b 16. b
4. b 17. a
5. c 18. a
6. b 19. c
7. c 20. b
8. a 21. d
9. c 22. b
10. a 23. c
11. c 24. a
12. c 25. d
13. d
Uji Kemampuan 2
1. d 6. a
2. a 7. a
3. d 8. b
4. c 9. a
5. b 10. d
Uji Kemampuan 3
1. d 6. c
2. b 7. b
3. c 8. a
4. a 9. d
5. a 10. d
Uji Kemampuan 4
1. b 14. c
2. d 15. d
3. a 16. b
4. b 17. a
5. d 18. c
6. b 19. d
7. b 20. c
8. c 21. a
9. d 22. c
10. d 23. d
11. b 24. b
12. b 25. a
13. c
Uji Kemampuan 5
1. d 11. c
2. d 12. b
3. b 13. c
4. a 14. d
5. c 15. a
6. b
7.
c
8. b
9. c
10. a
Uji Kemampuan 6
1. b 14. a
2. c 15. d
3. d 16. a
4. b 17. a
5. b 18. b
6. b 19. c
7. a 20. a
8. b 21. c
9. d 22. d
10. b 23. b
11. d 24. d
12. c 25. b
13. a
Uji Kemampuan 7
1. d 6. a
2. c 7. c
3. b 8. b
4. d 9. a
5. c 10. c
Uji Kemampuan 8
1. b 6. a
2. d 7. c
3. b 8. b
4. a 9. a
5. b 10. a
Uji Kompetensi
019 kunci jawaban bab.indd 342
7/18/2008 7:59:43 PM
343
Kunci Jawaban
Uji Kemampuan 9
1. b 6. d
2. c 7. a
3. c 8. c
4. a 9. d
5. b 10. a
Uji Kemampuan 10
1. d 11. b
2. b 12. c
3. a 13. d
4. d 14. c
5. a 15. d
6. d 16. c
7. c 17. d
8. d 18. c.
9. d
10. d
Uji Kemampuan 11
1. b 11. a
2. c 12. d
3. b 13. b
4. b 14. c
5. a 15. d
6. c
7.
d
8. a
9. d
10. c
Uji Kemampuan 12
1. a 11. b
2. a 12. a
3. b 13. d
4. d 14. d
5. b 15. b
6. d 16. b
7. a 17. a
8. b 18. b
9. a 19. a
10. a 20. c
Uji Kemampuan 13
1. d 9. c
2. c 10. a
3. b 11. c
4. a 12. a
5. a 13. c
6. a 14. d
7. d 15. a
8. b
Uji Kemampuan 14
1. d 6. d
2. b 7. b
3. c 8. b
4. b 9. b
5. b 10. a
Evaluasi Akhir Semester Gasal
1. b 6. a 11. c 16. d 21. c 26. c
2. a 7. d 12. d 17. b 22. b 27. b
3. b 8. c 13. c 18. c 23. c 28. d
4. b 9. b 14. b 19. c 24. c 29. a
5. c 10. c 15. c 20. b 25. b 30. d
Evaluasi Akhir Semester Genap
1. c 6. a 11. d 16. c 21. b 26. b
2. a 7. b 12. d 17. b 22. d 27. d
3. b 8. c 13. c 18. a 23. a 28. c
4. a 9. b 14. a 19. d 24. b 29. c
5. d 10. d 15. a 20. c 25. d 30. d
019 kunci jawaban bab.indd 343
7/18/2008 7:59:44 PM
344
IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII
Biografi Penulis
Supliyadi, S.Pd,
dilahirkan di Pangkal Pinang pada tahun 1970. Tahun 1994, beliau lulus Sar-
jana Fisika IKIP Negeri Semarang. Kegiatan mengajar telah ditekuni beliau sejak tahun 1995
dengan menjadi guru di SMA Kesatrian I Semarang, SMP Kemantran 2 Tegal Jateng , dan saat
ini mengabdi di SMA I Semarang.
Beberapa kursus yang pernah beliau ikuti diantaranya Pelatihan Pembimbing Olimpiade
Fisika (2002), Pelatihan Penulisan Naskah Multimedia di Pustekom Diknas di Bogor (2003),
Pelatihan Pengajaran Berbasis ICT di LPMP Semarang Jateng (2006), Pelatihan Bahasa Inggris
SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) di CLT Semarang (2007), dan Pelatihan Bimtek Fisika MGMP
kota Semarang (2008).
Karya yang telah di hasilkan beliau diantaranya Naskah Multimedia Pustekom Judul Tata
Surya 2003, LKS Fisika SMA MGMP Kota Semarang, Buku Fisika SMA yang diterbitkan PT Acarya
Bandung 2007, Modul Fisika SBI 2009, dan Rumus praktis pada Bimbingan Belajar Farisa 2004
Agung Nugroho, S.Pd
dilahirkan di Brebes pada tahun 1970. Tahun 1995, beliau lulus Sarjana
Biologi IKIP Negeri Semarang. Kegiatan mengajar telah beliau tekuni sejak tahun 1995 dengan
menjadi guru SMA Dian Kartika Semarang, SMP N 2 Nguntoronadi Wonogiri Jateng, dan saat ini
mengabdi SMP 11 Semarang.
Beberapa kursus yang pernah beliau ikuti diantaranya Pelatihan Lesson Study, Pelatihan
Pembuatan Preparat, Seminar Nasioanal Biologi, Seminar Nasional Ekstasi, Pelatihan Internet
Goes to School.
Karya yang telah beliau hasilkan diantaranya Bahan Ajar IPA Pemkot Semarang (2004,
2005, 2006), LKS IPA MGMP IPA Semarang, Penulisan Artikel Pendidikan di media massa, Nara
Sumber Kerja Paket B Jateng, dan Modul Komputer.
M Zajuri A.Md
dilahirkan di Semarang pada tahun 1961. Tahun 1996 beliau lulus D3 Fisika IKIP
Negeri Semarang. Kegiatan mengajar telah beliau tekuni sejak tahun 1981 dengan menjadi guru
SMP Trenggalek Jawa Timur, dan saat ini mengabdi di SMP N 30 Semarang. Beliau pernah juga men-
jabat sebagai Ketua MGMP IPA kota Semarang dan Tutor Retraining Guru IPA Kota Semarang.
Beberapa kursus yang pernah beliau ikuti diantaranya Pelatihan Pengujian IPA di Semarang
(2002), Pelatihan Multi Media 2001 (2003), dan PPG IPA di Bandung 2003 (2006).
Karya yang telah di hasil kan beliau diantaranya LKS IPA SMP MGMP Kota Semarang serta
Buku Bahan Ajar IPA Kota Semarang
Dra. Anni Winarsih
dilahirkan di Semarang pada tahun 1964. Tahun 1986 beliau lulus Sarjana
Biologi IKIP Negeri Semarang. Kegiatan mengajar telah beliau tekuni sejak tahun 1986 dengan
menjadi guru SMA Sint Louis Semarang, dan saat ini mengabdi SMP N 30 Semarang.
Beberapa kursus yang pernah beliau ikuti diantaranya Pelatihan Hidroponik di Cianjur 1996,
Pelatihan Pembuatan Preparat Semipermanen di Universitas Diponegoro 2007, Pelatihan Re-
training Mapel melalui MGMP di Semarang, Diklat KTI di Semarang 1994, Pelatihan Tutor PGSD
Daerah tahun 1998, serta Pelatihan P5 Alat Praktikum IPA di Semarang 1995.
019 kunci jawaban bab.indd 344
7/18/2008 7:59:44 PM
345
Biogra
fi
Penulis
Karya yang telah beliau hasilkan diantaranya LKS IPA SMP MGMP Kota Semarang , Buku
Bahan Ajar IPA Kota Semarang , dan Penelitian PTK UNES Semarang.
Drs. Sulistyoso Handoyo Prabowo,
dilahirkan di Semarang pada tahun 1962. Tahun 1985
beliau lulus Sarjana Kimia IKIP Negeri Semarang. Kegiatan mengajar telah beliau tekuni sejak
tahun 1986 dengan menjadi guru di SMA Ronggo Lawi Semarang, MAN 2 Semarang, dan saat
ini mengabdi di SMA I Semarang.
Beberapa kursus yang pernah beliau ikuti diantaranya Pelatihan Narkoba Jakarta 2005
(2002), Pelatihan Pengajaran SETS 2006 di UNES (2003), Pelatihan Bahasa Inggris SBI ( Sekolah
Bertaraf Internasional ) di CLT Semarang (2007).
Karya yang telah beliau hasilkan diantaranya Buku Kimia SMA yang diterbitkan PT Java
Pustaka Surabaya 2007, serta Modul Kimia SBI 2009.
019 kunci jawaban bab.indd 345
7/18/2008 7:59:44 PM